JAYAPURA (PT) – Februari 2019, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Papua naik 0,56 persen dengan indeks NTP sebesar 90,87.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Papua, Simon Sapary mengaku, kenaikan terjadi karena perubahan indeks harga diterima petani lebih besar dari indeks harga dibayar petani .
“Sementara NTP Nasional Februari 2019 sebesar 102,94 atau mengalami penurunan 0,37 persen,” jelasnya.
NTP Provinsi Papua bulan Februari 2019, lanjutnya, menurut Subsektor Tanaman Pangan 83,34, NTP Subsektor Holtikultura 83,21, NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat 102,50, NTP Subsektor Peternakan 103,60 dan NTP Perikanan 99,36.
Dikatajan, NTP subsektor Perikanan dirinci menjadi NTP Perikanan Tangkap 106,14 dan NTP Perikanan Budidaya 80,82.
“Dari 33 provinsi, 15 provinsi mengalami peningkatan NTP sementara 18 provinsi lainnya mengalami penurunan NTP dimana Riau tercatat mengalami kenaikan NTP tertinggi yaitu 1,58 persen sedangkan Sulawesi Tengah tercatat mengalami penurunan NTP terbesar yaitu sebesar -1,58 persen,” paparnta.
Sementara itu, Inflasi Pedesaan Papua Februari 2019 tercatat mengalami deflasi 0,19 persen.
Dari 33 provinsi tercatat 7 provinsi mengalami inflasi perdesaan, 26 provinsi mengalami deflasi perdesaan, dan 1 provinsi tidak mengalami perubahan IKRT.
Inflasi pedesaan tertinggi terjadi di Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 0,48 persen dan deflasi perdesaan terbesar terjadi di Bali yaitu turun sebesar 0,91 persen.
“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Papua Februari 2019 tercatat naik sebesar 0,32 persen,” terangnya. (ing/rm)