JAYAPURA (PT) – Dalam rangka memperingati Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, Ratusan Umat Hindu Kabupaten Jayapura Lakukan Pawai Ogoh-ogoh dari Halaman Kantor Bupati Jayapura hingga Pura Giri Cyclop, Rabu (6/3).
Mayor Inf. I Wayan Dedi Suryanto, salah satu panitia mengatakan, pawai Ogoh-ogoh merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan menjelang Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941, yang mana Pawai Ogoh-ogoh ini simbol dari kekuatan jahat
“Jadi, disimpulkan ketiga patung raksasa yang akan diarak di Kota Sentani, dengan Harapan seluruh energi alam semesta yaitu kekuatan jahat, itu tertarik dan terkumpul di patung ogoh-ogoh itu dan nanti akan bakar, sehingga alam semesta bersih dan damai seperti sediakala,” katanya.
Ia menambahkan, pada saat pelaksanaan Hari Nyepi, umat Hindu melaksanakan Puasa (Tapa Brata) atau hening mensucikan diri.
“Dimana dalam melaksanakanya, tidak boleh melakukan aktifitas, sehingga dalam proses itu, ditahun Baru Saka 1941 umat Hindu dapat kembari fitrih (suci),” ujarnya.
Sementara Bupati Jayapura, Mathius Awaitouw mengatakan, ini wujud kerukunan antar umat beragama di kabupaten Jayapura.
“Sesuai dengan yang di terapkan di kabupaten, bahwa Kabupaten Jayapura menuju zona integritas kerukunan, semua agama memberi penghormatan yang sama, termasuk umat Hindu yang merayakan hari raya Nyepi,” ujarnya.
Bupati berharap hal ini menjadi makna, bahwa kebersamaan, kerukunan dalam keagamaan itu mutlak dilaksanakan di kabupaten ini.
Ia juga menambahkan, setiap tahun akan mengagendakan kegiatan pawai ogoh-ogoh ini lebih meriah lagi dan sekaligus upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan kota Sentani,
“Bahwa ini untuk menangkal roh jahat di kota ini dan semangat kita semua agama yang di kabupaten mempunyai ruang untuk menjalankan ibadah dan merayakannya,” imbuhnya. (ai/rm)