SENTANI (PT) – Korban bencana banjir bandang di Kabupaten Jayapura kini bertambah lagi yang hingga mencapai 66 orang yang meninggal dunia, sedangkan pengungsi dilaporkan telah mencapai 4.153 jiwa dan diprediksi bertambah.
Doddy Sambodo, Humas Posko Induk Kabupaten Jayapura mengatakan, banjir bandang yang terparah di semua wilayah Sentani, dari daerah Waibu, Sentani Barat, di Doyo Baru, Jalan Sosial dan yang paling parah di jalan Kemiri hingga mencapai Lanud Silas Papare Jayapura.
“Itu terdapat puing-puing pohon besar dan batu besar yang menghantam rumah warga,” katanya.
Dikatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu laporan dari masyarakat terkait keluarganya yang hilang, lantaran sampai saat ini baru satu keluarga yang melaporkan bahwa keluarganya yang hilang belum ditemukan.
“Bagi para korban yang mengalami kehilangan keluarganya untuk segera melaporkan ke posko terdekat, agar segera dilakukan pencarian dan bisa dilaporkan kepada RT/RW terdekat untuk dapat mengupdate data-data berapa korban dan berapa rumah yang mengalami kerusakan,” ujarnya.
Ia menambahkan, jumlah pengungsi sampai saat ini sudah mencapai 4.153 orang yang tersebar di 7 titik posko pengungsian.
“Untuk poskonya yang pertama di Posko Induk, kemudian di HIS, SIL, Doyo, Bintang Timur dan di Perumahan Gajah Mada serta di Yowari,” katanya.
Posko bantuan bencana banjir bandang akan dibuka selama 14 hari sesuai dengan arahan program tangap darurat Kabupaten Jayapura.
“Karena belum ada ketentuan Posko ini 24 jam selama dua minggu akan dibuka memperpanjang tanggap darurat,” imbuhnya. (ai/rm)