BIAK (PT) – Pelaksanaan program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) regular ke 104 yang dipusatkan di kampung Makmakerbo, Distrik Oridek, Kabupaten Biak Numfor telah berlangsung tiga pekan dengan sasaran fisik pembangunan 10 unit rumah warga.
Tim Pengawasan dan Evalusi (Wasev) dari Mabes AD melakukan kunjungan dan meninjau pembangunan sasaran fisik tersebut dipimpin Brigjen TNI Sigit Witjaksono dan Kapten Czi Rinenggo serta Tim dari Kemenhan Brigjen TNI Tandyo dan Letkol Cba Yudi, Kamis (21/3).
Turut mendampingi pada pelaksanaan Wasev itu, diantaranya Danrem 173/PVB Brigjen TNI Bahman, Waaster Kasdam XVII Cenderawasih Letkol Inf DC Soumokil, Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kampung Biak Numfor, Setyobudi dan Dandim 1708/Biak Numfor sekaligus Dansatgas TMMD ke 104 Letkol Inf Ricardo Siregar SH, MTr (Han).
Menurut Brigjen TNI Sigid Witjaksono, Wasev yang dilakukan di setiap program TMMD untuk ini bertujuan mengetahui sasaran pelaksanaan TMMD yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat setempat.
“Kami tim Wasev terbagi di sejumlah wilayah untuk melihat bagaimana pelaksanaan TMMD ini berlangsung telah sesuai prioritas yang menyentuh langsung ke masyarakat, baik sasaran fisik maupun non fisik, kira-kira apa yang dibutuhkan warga setempat, juga apa yang saat ini tengah terjadi atau yang menonjol di daerah itu seperti di Biak ada KLB DBD, nah ini yang kita koordinasikan dengan pihak terkait sehingga ke depan dapat diantisipasi terlebih dahulu,” jelas Brigjen TNI Sigid Witjaksono.
Sementara itu, Brigjen TNI Tandyo menambahkan, sasaran fisik dan non fisik program TMMD tetap menjadi prioritas, terlebih sasaran non fisik diantaranya nilai kebangsaan bagi warga masyarakat.
“Penting adanya penanaman nilai kebangsaan khususnya nilai bela negara karena acaman saat ini di seluruh negara, ancaman militer lebih sedikit dibandingkan dari ancaman non militer seperti dari ideologi, ekonomi, sosial budaya, narkoba, terorisme, separatisme, cuci otak karena dengan ancaman non militer ini dapat juga menghancurkan suara negara,” katanya.
Ia mencontohkan, Uni Soviet sekarang menjadi Rusia dengan 15 negara bagian, kemudian contoh lain juga di negara Timur Tengah dan yang terbaru di New Zaeland yang terlihat adem, namun dengan aksi terorisme radikalisme yang sebenarnya tidak identik dengan agama.
“Untuk itu kita ingatkan kepada warga masyarakat bahwa ancaman non militer seperti itu ada dimana-mana, ada di sekitar kita dan pentingnya kita tanamkan nilai-nilai kebangsaan yakni empat konsensus dasar berupa Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,” jelasnya.
Sebelumnya, Dandim 1708/Biak Numfor Letkol Inf Ricardo Siregar memaparkan progress sasaran fisik TMMD berupa pembangunan 10 unit rumah yang telah mencapai 80 persen.
“Hingga saat ini sasaran fisik 10 rumah warga di Kampung Makmakerbo telah mencapai 80 persen dan diharapkan H-2 sebelum penutupan semua telah tuntas meski sejumlah kendala di lapangan, namun tidak mengurangi semangat seluruh personil Satgas TMMD,” imbuhnya. (ist/rm)