JAYAPURA (PT) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat berharap Pemerintah Provinsi Papua dapat segera merampungkan venue atau tempat pertandingan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020.
Hal itu sangat penting bagi atlet Papua sendiri untuk bisa beradaptasi dengan venue. “PON ini kan ada kepentingan Papua selaku tuan rumah, maka sangat penting untuk terlebih dahulu menguji coba tempat pertandingan,” ujar Wakil Ketua KONI Pusat yang juga selaku Ketua Pengawas dan Pengarah PON, Suwarno kepada pers, di Jayapura, Senin (7/4).
Dijelaskan, pelaksanaan PON di Papua tinggal satu tahun lebih, maka pembangunan venue perlu dipercepat.
“Saya berharap venue PON bisa selesai tahun ini dan sesuai aturan satu tahun sebelum PON itu venue sudah tuntas, tetapi tidak masalah, dari paparan Pemprov Papua, semua venue bisa tuntas tahun ini dan awal tahun 2020,” katanya.
Suwarno berharap semua pihak dapat terlibat dalam mensukseskan PON XX di Papua.
“Semua bidang penyelenggara harus koordinasi dengan PB PON. Sub PB PON yang belum dilantik segera dilantik agar mereka dapat melakukan persiapan di daerahnya,” ujarnya.
Suwarno menambahkan, venue yang dibangun melalui dana APBN maupun APBD Provinsi dan Kabupaten/kota segera dipastikan selesainya kapan, sehingga semua kendala tidak mengganggu pertandingan atau perlombaan apa pun. Semua pihak harus bersikap cepat untuk menyelesaikan persoalan itu.
Sementara itu, Ketua Harian PB PON Papua, Yunus Wonda berharap pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terlibat untuk pro aktif untuk melakukan koordinasi.Sebab, sejak dirinya terlibat di PB PON, surat undangan rapat tidak pernah dihadiri oleh pimpinan OPD Papua.
“Pimpinan OPD yang terlibat di bidang-bidang di PB PON sebagian besar adalah kepala OPD, namun undangan rapat kami tidak pernah hadir, sehingga kita sulit mendapat data dari masing-masing bidang apa saja yang sudah dikerjakan,” bebernya.
Untuk itu, Yunus Wonda berharap kepada Gubernur Papua untuk segera melakukan pelantikan kepala OPD di Papua.
“Mungkin juga kepala OPD mau bekerja, tetapi takutnya diganti, kita maklumi hal itu. Kami harapkan perampingan OPD di Papua segera dituntaskan,” harapnya.
Ditambahkan, karena ini merupakan even nasional, maka seluruh jajarannya harus bekerja secara serius.
“Kita harap tahun ini semua sudah siap, sehingga tahun 2020 kita hanya fokus pada bidang pertandingan,” urainya.
Terkait dengan bidang konsumsi, kata Yunus Wonda, bidang ini harus ditangani dengan serius, karena ini menyangkut makan dan minum orang banyak.
Oleh karena itu, bidang ini PB PON tidak bisa melakukan penunjukan langsung, tetapi perlu ada pihak ketiga atau event organizer (EO) yang menjadi mitra penyelenggaraan even Ini.
“Jika masalah konsumsi ini perlu tender tidak bisa penunjukan langsung, kecuali ada intruksi dari pemerintah pusat bahwa semua kegiatan PB PON terkiat suksesnya PON bisa melalui mekanisme penunjukan langsung, maka itu bisa dilakukan,” kata Yunus.
Yunus menambahkan, PB PON Papua juga dalam waktu dekat akan merevisi Surat Keputusan (SK) yang sudah ada, dimana orang-orang yang tidak aktif bekerja akan diganti.
“Banyak orang yang tidak aktif, akan kita ganti, kita mau orang-orang yang terlibat harus mencintai pekerjaan ini, bukan jadikan pekerjaan ini sebagai sampingan,” imbuhnya.(lam/rm)