JAYAPURA (PT) – Dalam rangka menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua melalui Biro Otonomi Khusus memetakan potensi SDM asli Papua yang tersebar di 5 wilayah adat yakni Mamta (Mamberamo Tabi), Saireri, Anim Ha, La Pago, dan Mee Pago.
Kepala Biro Otsus Setda Provinsi Papua, Aryoko AF Rumaropen, SP, M.Eng mengatakan, dari hasil pemetaan yang dilakukan tim Biro Otsus, kebutuhan beasiswa menurut 5 wilayah adat di Papua mencapai 31.277 orang.
“Terdiri dari 2.048 orang untuk jenjang pendidikan Diploma, 17.987 orang untuk jenjang S1 (Strata Satu), jenjang S2 (Magister) sebanyak 8.994 dan jenjang pendidikan S3 (Doktoral) sebanyak 2248 orang,” kata Rumaropen, di Jayapura, Rabu (10/4).
Rumaropen merinci kebutuhan beasiswa untuk masing-masing wilayah adat antara lain wilayah adat Mamta untuk jenjang pendidikan diploma sebanyak 630 orang, Strata Satu (S1) 5450 orang, S2 (Magister) 2.725 orang dan S3 (Doktoral) 681 orang.
Selanjutnya wilayah adat Saireri, untuk jenjang pendidikan Diploma sebanyak Diploma 316 orang, S1 sebanya 2.745 orang S2 sebanyak 1.373 orang dan S3 sebanyak 343 orang.
Kemudiaan wilayah adat Mee Pago jenjang Diploma sebanyak 419 orang, S1 sebanyak 3.865 orang, S2 berjumlah 1.932 orang serta 483 orang untuk jenjang S3.
Sedangkan wilayah adat La Pago, kebutuhan beasiswa untuk jenjang Diploma 323 orang, S1 berjumlah 2.805 orang, S2 sebanyak 1.402 orang dan 3.511 orang untuk jenjang pendidikan S3.
“Untuk wilayah adat Anim Ha, jenjang pendidikan diploma sebanyak 360 orang, S1 berjumlah 3.123 orang, S2 sebanyak 1.562 orang dan 390 orang untuk S3,” papar Rumaropen.
Karo Otsus menambahkan bahwa penyusunan kebutuhan SDM asli Papua ini dimaksudkan agar terciptanya SDM yang berkualitas, produktif, berdisiplin tinggi, mandiri serta penuh inovasi sesuai dengan potensi di masing-masing wilayah adat.
Hal itu juga sejalan dengan visi misi Gubernur dan wakil Gubernur Papua yakni Papua Bangkit, Mandiri, Sejahtera dan Berkeadilan khususnya misi SDM adalah memantapkan kualitas dan daya saing SDM Papua.
“Sesuai kebijakan Gubernur Papua dalam pengembangan SDM untuk peningkatan Kualitas SDM asli Papua, peningkatan pengetahuan dan ketrampilan SDM asli Papua, pendayagunaan SDM asli Papua dan peningkatan pemerataan pendidikan bagi putra-putri Asli Papua. Tujuan berikutnya adalah agar pembagian beasiswa menurut wilayah adat secara proporsional,” ungkap Aryoko Rumaropen.
Pada laporan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Kebutuhan Sumberdaya Manusia Asli Papua yang digelar Biro Otsus Papua di Jayapura menyebutkan hingga saat ini penerima beasiswa program siswa unggul Papua yang didanai dari dana Otsus kurang lebih 1.029 pelajar mahasiswa yang aktif mengeyam pendidikan di dalam negeri sebanyak 476 pelajar mahasiswa.
Sedangkan diluar negeri 553 pelajar mahasiswa. (ans/rm)