JAYAPURA (PT) – Direksi Bank Papua akhirnya memberikan tanggapan terkait bantuan bagi klub sepak bola Persewar Waropen yang akan berlaga di liga 2 Indonesia tahun 2019.
Direktur Operasional Bank Papua, Isak Wopari mengatakan, bantuan Bank Papua sebesar Rp 50 juta untuk Persewar itu belum final.
“Bantuan itu belum final, kami direksi Bank Papua sudah rapat menanggapi keberatan dari manajemen Persewar Waropen, berapa besar nilainya akan kita sampaikan kepada rekan-rekan pers nanti setelah sudah diputuskan,” ungkap Isak Wopari kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat pagi.
Ia menjelaskan, permohonan sponsorship yang ajukan manajemen Persewar Waropen ke Bank Papua sebesar Rp 4 milyar.
Namun, perlu diketahui bahwa ada ketentuan yang dibuat Bank Papua untuk memberikan sponsorship kepada setiap klub di Papua.
Seperti Persipura Jayapura itu berkompetisi di liga satu dan mendapat sponsor sebesar Rp 10 miliar per tahun.
Kemudian Perseru Serui juga Bank Papua siapkan sponsorship sebesar Rp 2, 5 miliar, tetapi untuk tahun ini bantuan untuk Perseru tidak ada lagi, sebeb klub asal kota kembang itu sudah dijual ke daerah lain.
Oleh karena itu, dalam rapat direksi sudah diputuskan untuk teman-teman di bagian pemasaran mengkaji ulang permohonan sponsorship dari manajemen Persewar Waropen.
Isak mengaku, tahun ini Bank Papua sudah tidak lagi mensponsorship Perseru Serui, oleh karena itu, harapannya nominal bantuan Bank Papua untuk Persewar Waropen bisa dinaikan.
Namun, harapannya bantuan itu bisa naik hingga Rp 500 juta.
Sebelumnya, Manajer Persewar Waropen Julens Bonay merasa kecewa dengan bantuan dari Bank Papua  tersebut.
Menurutnya, bantuan yang diberikan Bank Papua kepada Persewar Waropen tidak sebanding dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Waropen yang memerintahkan semua Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengambil kredit di bank kebanggaan rakyat Papua itu.
Sebab, kata Julesn, jika dilihat dari apa yang Pemkab Waropen berikan kepada bank Papua cukup besar, sepertinya kredit ASN semua diarahkan ke bank Papua dengan angka kredit yang nilainya sangat fantastis, dan itu memberikan keuntungan yang besar kepada bank Papua, masa hanya bantu persewar hanya 50 juta, itu pelecahan bagi kami masyarakat Waropen.
Selain itu, katanya, sejak Persewar berlaga di kompetisi liga 3 hingga lolos ke liga 2 tahun 2018, tim Persewar selalu mencatumkan logo Bank Papua di Jersey.
“Kita dua tahun pasang logo Bank Papua di Jersey secara cuma-cuma tidak ada bantuan,” bebernya.
Diketahui, Bank Papua saat ini masih menjadi salah satu sponsor utama Klub Persipura Jayapura bersama PT. Freeport Indonesia dengan nilai yang fantastis untuk dua musim kompetisi sebesar Rp 20 miliar. (lam/rm)