JAKARTA (PT) – Rapat Terbatas (Ratas) yang membahas masalah Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 di Papua yang berlangsung ldi Istana Merdeka Jakarta, Senin (26/8) menghasilkan beberapa keputusan.

Diketahui, Ratas kali ini melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga termasuk Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH, Ketua DPRP, DR. Yunus Wonda, Ketua MRP, Timotius Murib dan Sekda Papua serta Asisten I Setda Papua, Doren Wakerwa, SH.

Gubernur Papua usai mengikuti Ratas mengatakan, inti dari Ratas menghasilkan sejumlah keputusan diantaranya dimana Presiden Jokowi tetap berkeinginan bahwa pelaksanaan PON XX dilaksanakan tahun 2020 di Papua.

Diakui Gubernur bahwa pihaknya secara resmi menyampaikan tentang persiapan Papua dalam rangka PON baru 50 persen.

“Saya sampaikan itu didepan sejumlah menteri yang ikut dalam Ratas,” kata Gubernur kepada wartawan.

Selain itu, lanjutnya bahwa Presiden Jokowi juga memutuskan untuk lokasi penyelenggaraan PON di Papua hanya di 3 daerah yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura dan Mimika.

Bahkan untuk cabang olahraga (cabor) juga mengalami pengurangan dari 47 menjadi 37 cabor.

“Saya juga meminta kepada Presiden untuk pelaksanaan PON dimundurkan tapi setelah dipelajari dengan pengurangan cabor dan 3 lokasi sehingga dipastikan 2020 dilaksanakan,” imbuh Gubernur seraya mengatakan masih akan ada pertemuan lanjutan dengan Presiden.

Mengenai peralatan PON, Enembe menjelaskan bahwa Pemprov Papua sudah memberikan kepercayaan kepada Erik Tohir untuk membackup saat pembukaan dan penutupan PON termasuk masalah peralatan baru.

“Kita anggarkan dana sebesar Rp. 400 milliar dan dari Kemenpora Rp. 100 miliar untuk peralatan sehingga diperkirakan cukup untuk pengadaan peralatan,” tandasnya. (rm)

LEAVE A REPLY