JAYAPURA (PT) – Polisi tengah mengamankan 30 orang terduga perusuh dalam aksi massa anarkis yang terjadi di Kota Jayapura, Kamis, 29 Agustus 2019.
Penyidik masih memintai keterangan dari mereka, guna mengungkap aktor intelektual dibalik kericuhan ini.
Hal ini diungkapkan Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Yakobus Marjuki saat menemui ratusan massa yang terdiri dari berbagai latar belakang etnis di Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Jumat siang.
Massa ini menyebut diri sebagai Paguyuban Nusantara.
Sebagian besar dari mereka menjadi korban anarkisme aksi massa yang meluluhlantakkan Kota Jayapura, Kamis kemarin.
Rumah dan tempat usaha serta kendaraan mereka dibakar, bahkan sebagian dari isi toko milik warga tersebut dijarah para pendemo.
Reaksi keras dari paguyuban ini pun berpotensi menimbulkan konflik horizontal di Papua.
Kepada mereka, Wakapolda Yakobus meminta kepada Paguyuban Nusantara untuk dapat menahan diri dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan jalan dialog.
Disamping itu, Wakapolda menegaskan, proses penegakan hukum yang sedang dilakukan kepolisian hingga kini.
“Mari kita duduk bersama kemudian didata berapa kerugiannya, setelah itu kita usulkan ke pemerintah untuk menggati kerugian ini,” ujar Brigjen Yakobus ditengah-tengah kerumunan massa yang menjadi korban anarkisme.
Yakobus mengajak seluruh elemen serta para tokoh masyarakat untuk mencari solusi atas peristiwa tersebut.
“Pasti semua ingin situasi ini cepat selesai dan dalam penyelesaiannya harus berlaku adil,” lanjutnya.
Sementara itu, warga meminta kepada Polda Papua untuk memberikan jaminan keamanan bagi mereka.
Massa ini berharap agar pemerintah dapat menyelesaikan persoalan ini dengan adil dan bijaksana, sehingga konflik yang sama tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Sementara Kapolda Papua belum dapat memberikan keterangan resminya terkait kondisi Kamtibmas di Papua secara umum dan Kota Jayapura secara khusus.
“Kita lihat dulu, nanti malam kita berikan keterangan kepada rekan-rekan pers ya,” kata Rodja saat dihubungi wartawan.
Secara terpisah, Kapendam XVII/Cenderawasih, Letkol CPL. Eko Daryanto menyebutkan pihaknya akan menerjunkan sebanyak 200 prajurit TNI untuk memback-up pengamanan otoritas kepolisian.
“Prajurit kami ini dari Satuan Yonif 501 Kostrad. Mereka akan membantu tugas kepolisian dalam mengamankan objek vital di Kota Jayapura. Sifatnya hanya untuk memback-up rekan kepolisian,” kata Letkol Eko saat ditemui Papuatoday.com, Jumat pagi.
Hingga saat ini, situasi Kamtibmas di Kota Jayapura masih belum dapat dipastikan.
Aktifitas perekonomian, perkantoran dan pendidikan lumpuh total.
Suasana sepanjang jalan protokol kota terlihat lengang. (mt/rm)