JAYAPURA (PT) – Sebanyak 49 unit mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura rusak dalam kerusuhan unjuk rasa tolak rasisme di Ibu Kota Papua, Kamis, 29 Agustus 2019.
Fakta ini berdasarkan hasil catatan lapangan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua.
Rusaknya 49 ATM itu disebabkan ulah massa yang anarkis dalam unjuk rasa di Kota Jayapura.
Namun demikian, Bank Indonesia Perwakilan Papua dan Papua Barat memastikan tidak ada kerugiaan yang signifikan atas hal tersebut.
“Dari 542 ATM yang ada di Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, 49 unit rusak,” terang Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga di Kota Jayapura, Senin, (2/9).
Data yang diperoleh Papuatoday.com dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua, terdapat 18 Bank yang beroperasi di wilayah Kota dan Kabupaten Jayapura dengan jumlah perbankan sebanyak 135 kantor.
Jumlah ini terdiri dari 1 Kantor Pusat, 3 Kantor Wilayah, 22 Kantor Cabang (KC), 59 Kantor Cabang Pembantu (KCP), 41 Kantor Kas dan 542 ATM.
Tigor Sinaga menyebutkan, kerusuhan di Jayapura juga menyebabkan 7 Kantor Cabang (KC) dan 2 Kantor Cabang Pembantu (KCP) dirusak warga.
“Kami sesalkan juga karena 7 KC dan 2 KCP menjadi sasaran pelemparan batu oleh massa,” kata Sinaga seraya mengaku belum bisa memastikan berapa jumlah uang dalam ATM yang raib dibobol massa.
Pantauan Papuatoday.com di sejumlah ruas jalan koridor Kota Jayapura beberapa hari ini, mesin ATM yang menjadi sasaran aksi anarkis rata-rata terletak di jalur perlintasan massa.
Seluruh mesin ATM mengalami kerusakan parah akibat dilempari dan dibobol paksa.
Massa juga merusak ATM yang tersedia di Kantor Cabang maupun Kantor Cabang Pembantu, misalnya di Kantor Cabang Pembantu Bank Rakyat Indonesia di Jalan Percetakan Negara Kota Jayapura. Kondisi kaca-kaca pada ATM tampak pecah. (mt/rm)