JAYAPURA (PT) – Pemerintah Kabupaten Asmat mengimbau seluruh mahasiswa Papua yang berasal dari daerah berjuluk Negeri 1000 Papan itu, untuk tidak terprovokasi dengan isu eksodus mahasiswa dari seluruh Pulau Jawa, Makassar, Sumatera dan Manado.
Hal ini dimaksud guna mencermati perkembangan situasi yang terjadi di Papua, pasca perlakuan rasial dan persekusi terhadap mahasiswa Papua di Kota Surabaya, pada 16 Agustus 2019 lalu.
Bupati Asmat, Elisa Kambu, S.Sos meminta kepada seluruh mahasiswa asal Asmat yang studi di luar daerah Papua agar tetap melanjutkan perkuliahaannya hingga selesai.
“Tidak ada sistem pendidikan yang menjamin bahwa seluruh mahasiswa yang pulang ke Papua untuk ditampung dan langsung melanjutkan perkuliahan di perguruan tinggi di Papua. Sebab hal itu mengganggu perkuliahan selanjutnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima papuatoay.com di Kota Jayapura, Sabtu, 14 September 2019.
Bupati Kambu menyatakan, pihaknya tidak menyediakan anggaran bagi mahasiswa asal Asmat yang pulang maupun kembali ke kota studi masing-masing.
Namun, katanya, pemerintah menjamin keamanan dan kenyamanan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Asmat yang studi di seluruh wilayah Indonesia.
“Apabila terjadi hal-hal yang mengintimidasi mahasiswa Papua yang berasal dari Kabupaten Asmat dalam proses perkuliahan selanjutnya, maupun aktivitas lainnya agar segera melaporkan kepada kami atau pihak yang berwajib setempat,” imbuhnya. (mt/rm)