JAYAPURA (PT) – DPR Papua mengagendakan jadwal sidang atau rapat paripurna untuk membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan tahun 2019.
“Hasil rapat badan musyawarah (Bamus) DPR Papua, kita putuskan jadwal sidang RAPBD Perubahan pada Selasa, 24 September 2019, malam. Paginya, kita akan rapat tim badan anggaran,” kata Ketua DPR Papua, Yunus Wonda usai memimpin Rapat Bamus, Kamis, (19/9).
Rencananya, sidang RAPBD Perubahan Provinsi Papua tahun anggaran 2019 itu, akan selesai atau ditutup pada Jumat, 27 September 2019.
Ditanya materi RAPBD Perubahan? Yunus Wonda mengakui sebagian sudah masuk ke DPR Papua, sebagian tengah disiapkan oleh eksekutif.
Menjelang sidang RAPBD Perubahan 2019 ini, Yunus Wonda mengingatkan semua pimpinan SKPD harus ada di tempat, tidak boleh ada alasan apapun meninggalkan Papua.
“Hasil rapat bamus ini, semua fraksi DPR Papua sudah memutuskan bahwa di dalam rapat dengan mitra pada Rabu, sekali lagi di hari Rabu, 25 September 2019. Disitu kami sudah putuskan bahwa tidak ada ketika datang rapat itu, bukan kepala dinas, maka kami akan suruh keluar,” tegas Yunus Wonda.
Yunus Wonda menegaskan, jika rapat dengan mitra itu, kepala dinas harus datang, tidak boleh diwakilkan sekretaris atau kepala bidang.
“Tidak boleh bilang ada kepentingan lain. Ini lebih penting ya. Dia mau jalan atau tidak, itu anggarannya ada di dewan. Untuk itu, saya imbau kepada seluruh kepala dinas, tidak ada alasan apapun untuk tidak hadir,” tandasnya.
Bahkan, Yunus Wonda telah memerintahkan kepada seluruh komisi di DPR Papua, untuk memulangkan jika tidak kepala dinas yang datang dalam rapat bersama mitra itu.
“Tidak boleh kita main-main. Kalau boleh kerja serius. Ini bagian dari kerja. Serius datang dan serius kerja. Jangan kirim sekretaris, bendahara atau kepala bidang, sedang dia posisi di luar. Itu tidak boleh. Saya minta kepada seluruh kepala dinas, selama sidang pembahasan RABPD Perubahan, tidak boleh ada yang keluar daerah sampai selesai. Harus hadir dalam rapat mitra, jika dihadiri sekretaris atau lain, saya suruh pulang,” pungkasnya. (sri/rm)