JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua mengirim sebanyak 27 orang putera–puteri Papua ke Rusia untuk menjalani studi pada jenjang Strata Satu (S1).
Anak–anak Papua tersebut diserahkan Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH yang diterima Ibu Dian mewakili Duta Besar Rusia untuk Indonesia di Gedung Negara, Jumat, (27/9).
Gubernur Lukas Enembe mengungkapkan, pengiriman 27 orang siswa–siswi ke Rusia itu, merupakan kerjasama antara Pemerintah Provinsi Papua dengan Pemerintah Rusia, dimana Pemerintah Rusia memberikan beasiswa bagi anak–anak Papua untuk menjalani studi di Rusia.
“Ini jumlah terbanyak penerima beasiswa di seluruh Indonesia. Kita akan kirim ke Rusia untuk menimba ilmu disana (Rusia) baik S2 maupun S1,” kata Gubernur Enembe.
Menurutnya, pengiriman anak–anak Papua ke Rusia ini merupakan sejarah pengiriman oleh Pemerintah Rusia, program pemberian beasiswa ini sangat luar biasa.
“Sejauh pemerintah Rusia memberikan beasiswa, kita akan kirim anak–anak Papua untuk memperkuat SDM Papua, masa depan Papua ditentukan oleh SDM yang siap,” ujar Gubernur Enembe.
“Sekarang kami pikirkan agar anak-anak bisa sekolah setinggi-tingginya untuk mempersiapkan diri dengan baik dan kembali ke Papua untuk mengelola sumber daya manusia di Tanah Papua,” sambungnya.
Gubernur Enembe berpesan agar anak–anak Papua yang menerima beasiswa dari pemerintah Rusia dapat memanfaatkan dengan baik, sehingga kelak saat kembali ke Papua tidak pulang dengan tangan kosong melainkan telah memiliki ilmu untuk pulang membangun Papua.
“Jangan kita malah buat masalah di perguruan tinggi dimana tempat kita mencari ilmu,” pesannya.
Gubernur Enembe berharap anak–anak Papua itu dapat beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan tempat mereka menuntut ilmu, agar dapat selesai dengan tepat waktu sesuai target.
“Saya berharap mahasiswa anak Papua dimana pun berada untuk belajar, saya mau harus menyesuaikan diri dengan situasi dimana saja tempat kalian mencari ilmu,l dan tunjukan bahwa putra putri Papua mempunyai berprestasi,” tandasnya.
“Jangan kalian pulang dengan tangan kosong, kalian harus berfikir apa yang harus saya bawa pulang ke papua saat saya meniba ilmu di luar negeri maupun luar papua, tunjukan itu kepada orang tua,” sambungnya lagi.
Dirinya meminta anak–anak Papua tidak membuat masalah di Rusia, sebab jika ada masalah Pemerintah yang pusing untuk memulangkan ke Papua.
Sementara Ibu Dian yang mewakili Duta Besar Rusia mengaku, pemberian beasiswa bagi anak-anak Papua pertama kali pada tahun 2014 yakni anak Papua yakni Egius Kogoya lulus Magister Olahraga (S2) dan John Gobay yang merupakan lulus Magister Fisika (S2).
“John Gobai merupakan satu-satunya anak Papua asal Indonesia, salah satu Magister Ekonomi dari Sekolah Tinggi Moskow, Agustinus Sroyer tahun ini telah pulang,” ucapnya.
Ditambahkan, Provinsi Papua merupakan provinsi pertama di Indonesia yang melakukan program ini, serta Egius Kogoya merupakan satu–satunya master olahraga di Indonesia lulusan dari Indonesia. (ing/sri)