JAYAPURA (PT) – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Provinsi Papua akan melibatkan Lembaga Masyarakat Sosial (LSM) untuk memberikan bantuan pemulihan psikologis (trauma healing) terutama kepada anak-anak dan perempuan untuk meminimalisir dampak traumatis pasca kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Kepala Dinas PPPA Provinsi Papua, Anike Rawar mengakui, pihaknya akan bekerjasama dengan Dinas Sosial, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Papua untuk memberikan pendampingan dan pengawalan trauma healing, khususnya kepada para perempuan dan anak.
“Kami akan berkoordinasi dengan Lembaga Sosial Masyarakat (LSM) sehingga pemberian pemulihan trauma ini dapat lebih disinergikan,” ujarnya, Selasa, (2/10).
Menurutnya, perlindungan dan pendampingan baik secara fisik dan psikologis menjadi prioritas yang harus dilakukan agar korban tidak mengalami trauma yang berkepanjangan.
Rencana pemberian pemulihan trauma ini bersamaan dengan kunjungan pihaknya ke tempat pengungsian yang kini dipusatkan di Sentani, Kabupaten Jayawijaya.
“Kami akan melibatkan LSM yang memiliki hati untuk perempuan dan anak sehingga trauma yang dialami dapat segera hilang,” katanya lagi.
Hal ini sangat penting untuk memberi perhatian, memantau, dan memberikan pendampingan dalam proses pemulihan secara fisik dan psikologis terhadap korban.
“Kami harapkan anak-anak dalam kondisi aman dan nyaman sekaligus untuk meminimalisasi dampak traumatis yang dialami,” kata Anike Rawar.
Ia mengatakan pemulihan trauma ini khususnya akan diprioritaskan bagi para pengungsi perempuan dan anak yang terdampak kerusuhan di Kabupaten Jayawijaya tersebut.
“Bentuk pemulihan traumanya seperti apa, nanti akan kami koordinasikan dengan pimpinan terlebih dahulu,” katanya. (ing/sri)