JAYAPURA (PT) – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menunggu aksi yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah pasca kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, 23 September 2019 lalu.
Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Papua, Bambang Wahyu Ponco Aji mengatakan, jika situasi di Wamena cepat diantisipasi dan rehabilitasi, maka tidak akan mengganggu sektor perekonomian di daerah tersebut.
“Namun, jika kondisi ini dibiarkan berlarut-larut maka akan mengganggu perekonomian baik di wilayah tersebut maupun Papua pada umumnya,” kata Ponco, Rabu, (2/10).
Kondisi di Wamena jika dibiarkan berlarut-larut maka akan mengganggu NTP Papua dan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kabupaten setempat.
“Kabupaten Jayawijaya merupakan salah satu sektor yang dijadikan indikator dalam Nilai Tukar Petani (NTP) di Bumi Cenderawasih. Jadi pada bulan mendatang, NTPnya kemungkinan terganggu karena kondisinya tidak stabil,” katanya.
Menurut Bambang, khususnya dalam faktor distribusi barang, pasalnya yang kini berjualan di Wamena adalah orang Padang, Jawa dan lainnya sehingga jika penjualnya semua mengungsi dan stok barang dagangannya tidak ada, maka akan mengganggu.
“Ini jelas mengganggu, namun berapa lama waktunya, kami tidak tahu, sehingga pemerintah daerah setempat harus segera mengantisipasinya,” imbuhnya. (ing/sri)