JAYAPURA (PT) – Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Papua wajib memberikan pemahaman secara konprehensif kepada masyarakat, agar tidak terprovokasi dengan isu-isu hoax.
“Berbagai kejadian di Kota Jayapura dan Wamena, sebagai ASN wajib memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar agar tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang menghendaki situasi dan kondisi di tanah ini tercerai berai,” kata Sekda Papua TEA Hery Dosinaen, SIP, MKP, M.Si pada apel gabungan di halaman kantor Gubernur, Senin, (7/10)
Ia meminta ASN agar dapat menjaga keseimbangan, keharmonisan dan persatuan kesatuan di Papua.
Sebab, seluruh ASN semua satu dalam wadah kepemimpinan Lukas Enembe dan Klemen Tinal.
“Kita yakin dan percaya apa yang pikirkan, apa yang kita rasakan dan lakukan diatas tanah ini, Tuhan selalu mengurai,” jelasnya.
Terkait dengan kondisi saat ini, Sekda Hery Dosinaen mengaku, ASN yang ada diwilaya pedalaman tentu menghadapi berbagai tantangan dan hambatan.
“Tapi kita semua yakin dan percaya ASN tetap menancapkan merah putih dalam kerangka NKRI,” ucapnya.
Sekda Hery Dosinaen menegaskan bahwa konflik yang terjadi di Papua bukan konflik Agama, Ras dan Antar golongan (SARA), tapi konflik ini karena masalah rasisme di Surabaya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta semua pihak menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi oleh berita hoax yang belum tentu kebenarannya. Percayakan semua kepada pihak-pihak berwenang di Papua.
“Jangan percaya berita hoax, yang saat ini terus ada. Kembali rukun bergandengan, saling tolong menolong, membangun Papua yang lebih baik,” imbuhnya.(ing/sri)