JAYAPURA (PT) – Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bakal memilih Ketua Umum (Ketum) periode 2019-2023 pada Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Jakarta, 2 November 2019.
Persipura Jayapura yang mempunyai hak memilih memiliki harapan kepada ketua umum PSSI baru yang akan terpilih nantinya.
“Kami tentu punya harapan ada perbaikan sepak bola Indonesia ke depan, khususnya di bidang perwasitan yang harus dibenahi,” kata Sekretaris Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Papua, Rocky Bebena kepada wartawan di Jayapura, Senin (14/10).
Rocky yang juga salah-satu anggota Komite Pemilihan Ketum PSSI menjelaskan, pembenahan komisi perwasitan adalah hal harus dilamukan segera oleh ketua terpilih nanti.
“Kita ingin ada pembenahan di komisi wasit. Kenapa ini paling penting, karena sampai hari ini ya jujur saja ekspetasi kita sebagai tim dalam setiap pertandingan itu masih tak maksimal,” tegas Rocky.
Ia mencontohkan, kasus terakhir Persipura Jayapura kontra PSM Makassar di Shopee Liga I PSSI tahun 2019 itu, sampai 6 pemain Persipura mendapat kartu kuning dari satu pemain yang ada tim lawan.
“Kita memang dapat sanksidan kita dapat denda sesuai regulasi ya, tapi bukan persoalan denda kemudian ada yang bicara tentang pemain kita yang bertindak brutal terhadap pemain lawan sebenarnya itu oknum wasit dari sikap pengadil yang tak fair dari kick of hingga selesai,” jelasnya.
Untuk itu, ke depan Ketum PSSI yang baru, Rocky mengharapkan program yang ada ini sebenarnya sudah bagus yang diubah adalah mental dan sumber daya dari perangkat dan juga pengurus, terutama di komite eksekutif harus diisi orang yang capable dan punya kemampuan untuk mengatur semua tahapan program.
“Terutama jangan sampai program yang dirunut oleh FIFA (The Federation Internationale de Football Association), Ketum PSSI yang baru lagi mengubah, pasti itu tak sejalan dan akan mengubah kita punya pola pikir konsep sepak bola yang bukan maju tapi nanti akan mundur,” pungkasnya. (lam/sri)