JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua mengganggarkan biaya pemeliharaan terhadap venue Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 sebelum dan pasca pelaksanaan digelar di Provinsi Papua.
Kepala Bappeda Provinsi Papua, Yohanis Walilo mengaku, biaya pemeliharaan ini sangat penting agar fasilitas olahraga yang dibangun tidak rusak.
“Pemeliharan fasilitas PON yang dibangun dianggarkan di tahun 2020, karena kalau rusak tidak bisa digunakan,” kata Walilo kepada wartawan usai rapat koordinasi infrastruktur penunjang PON XX Tahun 2020 di Aula Kominfo Papua, Jumat (18/10).
Menurutnya, tahun depan Pemerintah tidak mengalokasikan lagi anggaran untuk pembangunan fisik, sebab semua pembangunan fisik dilaksanakan tahun 2019.
“Untuk tahun 2020 kita lebih banyak anggarkan untuk penyelenggaraan, dimana anggarannya akan disalurkan ke PB.PON dan KONI Papua,” jelasnya.
Namun mengenai berapa total yang dianggarkan untuk biaya pemeliharaan, Walilo mengaku anggaran pemeliharaan sementara dihitung.
“Sementara dihitung, sebab masing-masing venue berbeda-beda, nanti akan ditotalkan, mulai dari pemeliharaan sampai orang yang jaga seperti di Stadion Papua bangkit menyangkut kolam renang semua ada pemeliharaannya,” katanya.
Anggaran utu, kata Mantan Sekda Jayawijaya ini, akan didorong dalam APBD induk 2020 diharapkan data-data ini masuk agar dapat diakomodir.
“Sebab, kalau tidak dianggarkan dalam APBD induk bisa jadi masalah,” ucapnya.
Ia mengatakan pertemuan dengan SKPD yang menangani venue sangat penting untuk melakukan koordinasi sejauh mana perkembangan pembangunan venue pada empat cluster dan kabupaten penyangga.
“Jadi yang hadir hari ini Disorda, PU dan Kabupaten Timika, mereka melaporkan Progres. Keuangan maupun fisik. Dari laporan ini kami rekap sampai Oktober, kami akan laporkan ke Pak Gubernur,” tandasnya.
Setelah pembangunan fisik selesai akan dilanjutkan dengan pembangunan lain misalnya stadion utama, perlu ada pembangunan interior, pemasangan kabel.
“Hampir semua pembangunan venue ada pemasangan kabel, sehingga membutuhkan waktu banyak dan pembiayaan,” imbuhnya. (ing/sri)