BALI (PT) – Persipura Tolikara putri kembali meraih kemenangan 3-0 atas Persebaya Surabaya, Minggu (20/10).
Anak asuhan Samuel Weya bangkit usai menelan kekalahan perdana dari Arema Malang, Sabtu (19/10).
Dengan raihan poin itu, Tim Mutira Hitam Putri masih kokoh di puncak klasemen dengan raihan 12 poin dari lima penampilan.
Pelatih Galanita Persipura Tolikara, Samuel Weya merasa senang karena semua pemain mampu menjalankan intruksi dengan konsisten, sehingga kami berhasil meraih kemenangan.
Menurutnya, hasil permainan yang memuaskan ini kedepan akan ditingkatkan, karena target kami minimal harus masuk final dan tentu harus juara.
Terkait dengan kekalahan sebelumnya, Weya mengakui pada pertandingan melawan Arema Malang, timnya tidak mengantisipasi pemain dengan non teknis di lapangan.
“Tim Arema bermain bagus dari teknik permainan namun penguasaan bola lebih banyak dikuasai tim persipura dan teknik permainan persipura diatas rata-rata. Namun, kepemimpinan wasit yang dinilai merugikan tim Persipura Tolikara karena beberapa pemain Arema sudah jelas terperangkap off side, namun tidak gubris sehingga lawan bisa membuat gol,” katanya.
“Kami tidak mewaspadai non teknis seperti kepemimpinan wasit dan non teknis lainnya. Karena itu kami memprotes kepemimpinan wasit ini kepada pengurus pusat segera mengevaluasi kinerja wasit, sehingga hal serupa tidak terulang pada pertandingan berikutnya karena tim persipura masih melakoni beberapa pertandingan,” sambungnya.
Menurutnya, posisi Persipura Tolikara belum aman di klasemen, semua bisa berubah karena itu kami harus berusaha keras pada pertandingan seri berikutnya.
“Masih ada 12 pertandingan lagi, kita harus fokus dan memenangkan semua laga,” jelasnya.
Untuk menambah kekuatan timnya, Samuel Weya mengaku sudah mendatangkan 3 pemain masing-masing dari tim galanita Persitoli Tolikara dan dari tim PON Papua 2020.
Bertambahnya 3 pemain ini guna menambah kekuatan tim, sehingga target tim Persipura Tolikara menjadi juara pada liga 1 tahun ini bisa diwujudkan.
Karena itu, Samuel Weya minta dukungan doa semua masyarakat Papua, terutama masyarakat Tolikara lebih khusus pecinta sepak bola galanita. (lam/sri)