SENTANI (PT) – Asosiasi Penyelengara Jasa Internet ( APJII) bekerjasama dengan Diskominfo Kabupaten Jayapura akan menggelar Sosialisasi tentang Internet Desa Mandiri dan Seminar Literasi Digital pada 13-14 November 2019.
Much Rif’an Ketua Bidang Event dan Media Managemen mengatakan, Desa Internet mandiri adalah suatu konsep pembangunan internet untuk masyarakat di desa yang tidak mengandalkan dana dari pemerintah atau APBD.
“Ini untuk membantu program pemerintah dengan pemerataan internet, di distrik maupun kampung, seperti yang diketahui geografik di Papua sangat unik, ada beberapa daerah yang tidak dapat mengunakan Viber Optic (VO),” katanya.
Dikatakan, APJII beserta anggota akan membangun internet di masing masing desa dengan melibatkan partisipasi masyarkat desa.
“Dengan mengajak badan usaha milik desa untuk bersama dengan anggota APJII untuk membangun desa internet mandiri sehingga dapat membuka akses masyarakat dapat mempunyai internet, kebutuhan pendidikan dan pelayanan kesehatan,” imbuhnya.
Setelah dilakukan sosialisasi internet desa mandiri, selanjutnya dilakukan seminar literasi dgital. Karena seminar ini agar soft skil dan hard skil ini dapat dikombanisasi dengan baik, sehingga efek seperti apa yang akan dirasakan masyarkat.
“Dengan adanya internet berefek positf dan negative, dengan adanya rencana seminar literasi digital, sehingga mempersiapkan masyarakat ketika internet masuk di tengah masyarakat, sehingga masyarakat bisa menggunakan internet sesuai dengan internet bersama (bersih selektif dan aman) sehingga mereka bisa memilah, bagaimana efek itu mengajak masyarakat menggunakan internet itu secara positif,” ujarnya.
Sementara Plt Kepala Dinas Kominfo, Gustaf Griapon, ST mengatakan, melalui APJII dapat melakukan mediasi karena diketahui bahwa saat ini internet akan semakin murah.
“Jadi, tujuan kita menjadi jembatan penghubung antara kampung-kampung saat ini dari UU No 6 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Desa, itu wajib untuk kampung bisa menganggarkan dana untuk belanja visat internet, kemudian penyebarluasan lewat website desa,” imbuhnya. (ai/sri)