SENTANI (PT) – Program inovasi desa merupakan program pengembangan pengetahuan dari Kementerian Desa, keterampilan dan pengalaman yang tentunya harus dicontoh, agar di masing masing desa dapat melaksanakan program pembangunan yang betul tepat sasaran.
Ketua Panitia Bursa Inovasi Desa 2019, Bernard Urbinas mengatakan, untuk menjembatani melalui program-program yang usung dari masing-masing desa, dengan melihat kondisi permasalahan dari desa.
“Kemudian ada inisiatif dan juga program yang harus dituangkan untuk lebih efektif dalam pengunaan Alokasi Dana Desa. Jadi, ini yang menjadi maksud dari kegiatan Bursa Inovasi Desa,” katanya.
Menurutnya, penyelengaraan Bursa Inovasi Desa ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2018 dan sudah disepakati.
Untuk itu, di tahun 2019 ini dilaksanakan lagi, namun masih ada beberapa kampung lain yang belum berkomitmen untuk mengikuti Bursa Inovasi Desa.
“Ada kampung yang telah melaksanakan dan ada kampung yang belum melaksanakan, diharapkan semua kampung dari Bursa Inovasi Desa 2019 ini, dapat mengetahui contoh contoh dari kampung lain, dari kabupaten lain yang dapat menjadikan contoh sehingga tiap kampung dapat mengembangkannya dan menjadi potensi di kampungnya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Jayapura, Giri Wijayantoro mengatakan, program Inovasi Desa yang dilakukan karena selama ini program yang ada di desa belum variatif, padahal potensi sumber daya alam di desa mampu menciptakan banyak perubahan.
“Hanya membutuhkan program yang lebih fresh dan gagasan kreatif, maka inovasi desa dapat menjadi gagasan yang utama
untuk menciptakan itu,” katanya.
Apalagi, kata Wabup Giri, inovasi desa bertujuan untuk membangkitkan semangat dalam melakukan hal terkait pembangunan desa dan potensi sumber daya alam serta sumber daya manusia.
“Hal ini optimis juga diperlukan untuk memulai inovasi desa, menggali sumber daya alam dan manusia di desa. Ini harus disyukuri karena kekayaan sumber daya alam yang ada di kampung sangat berpotensi,” imbuhnya. (ai/sri)