KOBAKMA (PT) – Pemerintah Kabupaten Mamberamo Tengah (Mamteng) terus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus Corona atau Covid-19 di kabupaten itu.
Salah satunya dengan melakukan rapid tes.
Rapid tes ini dilakukan bagi 600 Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lukas Enembe di Kobakma, ibu kota Kabupaten Mamberamo Tengah, belum lama ini.
Bupati Mamberamo Tengah, Ricky Ham Pagawak, SH, M.Si menjadi orang pertama yang melakukan rapid tes.
Setelah itu disusul ratusan ASN dari berbagai dinas, badan dan kantor di lingkungan Pemkab Mamteng, Kapolres AKBP. Deni Herdiana, Perwira Penghubung, Mayor Inf. Suwito dan anggota DPRD Mamberamo Tengah.
Bupati Mamteng, RHP sapaan akrab Ricky Ham Pagawak mengatakan, rapid tes ini merupakan program pemerintah bagi seluruh PNS Kabupaten Mamberamo Tengah untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona.
“Di Kabupaten Mamberamo Tengah sudah dinyatakan satu orang positif yang kini tengah dirawat di rumah sakit rujukan di RSUD Wamena Kabupaten Jayawijaya, sehingga kami melakukan rapid tes bagi ASN untuk mengetahui sejauhmana penyebaran virus ini,” ujarnya.
“Ini juga menjadi data bagi tim Gugus Tugas Covid 19 Kabupaten Mamberamo Tengah untuk mengambil kebijakan pencegahan secara dini, dengan data itu dapat dilihat mana yang positif dan juga mana yang negatif,” sambungnya.
Menurutnya, setelah melakukan rapid tes bagi 600 ASN di Kobakma, ibu kota Kabupaten Mamberamo Tengah, maka hal yang sama akan dilakukan juga bagi ASN yang berada di Distrik Ilugwa, Eragayam, Kelila dan Megambilis.
“Rapid tes ini akan dilakukan seluruh ASN Pemkab Mamberamo Tengah, tanpa terkecuali baik yang berada di ibu kota kabupaten maupun di distrik-distrik dan kampung,termasuk anggota TNI-POLRI, pimpinan-pimpinan gereja maupun masyarakat di 5 distrik,” ujarnya.
Masih menurutnya, rapid tes ini wajib dilakukan bagi seluruh ASN, TNI-POLRI, pimpinan-pimpinan gereja, kepala-kepala kampung maupun masyarakat yang ada di lima distrik tanpa terkecuali.
Bupati dua periode ini mengakui, alat rapid tes yang dibeli di Jakarta memang mahal, satu kotak yang isinya 40 dihargai Rp 15 juta.
Walau mahal, namun pemerintah daerah berusaha untuk membeli rapid tes tersebut demi melakukan deteksi penyebaran virus corona.
“Hari ini ada 800 buah yang kami datangkan, Kami akan pesan lagi sehingga seluruh masyarakat Mamberamo Tengah yang berjumlah 60 ribu seluruhnya bisa dites. Walau harga rapid tes terbilang mahal, namun itu dilakukan demi rakyat,” ucapnya.
Untuk alat rapid tes sendiri, kata Bupati RHP, hingga kini belum ada bantuan dari pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi, maka pemerintah daerah mengambil langkah cepat untuk mendatangkan alat rapid tes, tanpa menunggu dari pusat dan provinsi sebab di Kabupaten Mamberamo Tengah.
Direktur RSUD Lukas Enembe, dr. Semuel Tandisalla mengatakan rapid tes massal bagi ASN merupakan tes secara cepat untuk melakukan pencegahan lebih dini terhadap penyebaran virus corona, sebab di Kabupaten Mamberamo Tengah, sudah satu orang dinyatakan positif terpapar covid 19.
“Kegiatan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat Mamberamo Tengah secara keseluruhan, karena dari hasil tracking yang dilakukan kontak dengan pasien positif itu, di satu distrik dan beberapa kampung yang sudah kontak dengan pasien itu bisa tertular, maka dilakukan rapid tes secara massal,” jelasnya.
Dia menjelaskan, untuk kegiatan rapid tes sudah dimulai dari Distrik Kobakma yang merupakan ibu kota kabupaten.
Dan akan dilanjutkan di 4 distrik lainnya yakni Kelila, Eragayam, Ilugwa dan Megambilis.
Menurutnya, untuk mendukung kegiatan ini, telah dibentuk tim kesehatan sebanyak 30 yang akan turun ke 4 distrik lainnya untuk melakukan rapid tes.(Humas/sri)