JAYAPURA (PT) – Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua mengklaim sekitar 75 persen siswa telah menggunakan subsidi kuota internet dari pemerintah pusat.
Demikian diungkapkan Kepala Bidang Pendidikan dan Layanan Khusus Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Laurens Wantik.
“Dari data yang kami analisis beberapa bulan lalu, terkait ketersedian perangkat keras dan listrik presentasi siswa yang telah menggunakan kuota internet sekitar 75 persen,” katanya.
Menurutnya, hal tersebut dilihat dari trend pembelian hanphone dan kondisi saat ujian nasional serta ketersediaan jaringan.
“Sisanya menggunakan buku dan radio untuk wilayah yang tidak mempunyai jaringan internet,” terangnya.
Dijelaskannya, pemberian kuota data internet tersebut melalui nomor hanphone yang telah terdaftar pada Data Pokok Pendidikan (Dapodik), dimana sistem pendataan ini merupakan skala nasional yang terpadu dan merupakan sumber data utama pendidikan nasional.
“Paket data untuk siswa sebesar 35 GB sementara guru 42 GB diberikan melalui nomor HP yang sudah terdaftar pada Dapodik,” jelasnya.
Namun, sebelum pemberian paket data internet, pihaknya melakukan pengecekan nomor HP dan meminta sekolah untuk memasukan nomor HP yang diberikan kuota internet.
“Kami mengecek kembali nomor yang ada di Dapodik, karena ada nomor-nomor yang salah serta ada nomor yang sudah tidak digunakan lagi,” ucapnya.
Sementara untuk daerah yang tidak mempunyai jaringan internet, DPPAD memberikan bukua dan pengadaan radio.
“Kami sudah membuat beberapa buku akan dikirim ke daerah tidak mempunyai akses internet dan menggunakan radio, minggu kami mendapat bantuan radio sekitar 1000 buah,” tambahnya. (ing/rm)