JAYAPURA (PT) —Tren konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) ramah lingkungan Pertalite dan Pertamax terus mengalami peningkatan, pasca 3 bulan diberlakukannya Program Langit Biru (PLB) Tahap I di Kota Jayapura.
Demikian disampaikan Unit Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Regional Papua Maluku, Edi Mangun melalui siaran pers, Minggu (4/7).
Dikatakan, tercatat dalam tiga bulan terakhir konsumsi BBM ramah lingkungan (Pertalite dan Pertamax) di kota Jayapura telah berada pada proporsi 88,8 % dibandingkan total BBM jenis Gasoline (bensin) yang dikonsumsi oleh pengguna kendaraan.
Sedangkan, proporsi konsumsi premium di kota Jayapura mengalami penurunan, dimana proporsi konsumsi premium di kota Jayapura berada diangka 11,2% dari sebelum diberlakukan PLB sekitar 21,9%.
Ia menambahkan, konsumsi BBM ramah lingkungan tertinggi saat ini yang dikonsumsi oleh masyarakat Jayapura adalah BBM jenis Pertalite RON 90.
Di Kota Jayapura, angka proporsi konsumsi Pertalite mencapai 83,5%.
Diakui, respon masyarakat terhadap PLB sangat luar biasa, sebelum dilaksanakan PLB, konsumsi BBM berkualitas dan ramah lingkungan di kota Jayapura memang sudah tinggi.
Bahkan saat ini proporsi penggunaan BBM ramah lingkungan di kota Jayapura terus meningkat.
“Inilah yang sangat kami harapkan dari PLB, Pertamina mengedukasi manfaat BBM berkualitas dengan membuat masyarakat merasakan sendiri manfaatnya,” terang Edi Mangun.
Seperti diketahui, BBM yang lebih berkualitas memiliki kadar oktan (Research Octane Number/RON) tinggi, sehingga lebih ramah lingkungan karena rendah emisi.
Bahkan, pabrikan kendaraan sudah mensyaratkan mobil-mobil keluaran 2000-an keatas menggunakan BBM minimal sekelas pertalite.
Ia menghimbau, agar masyarakat peduli terhadap kendaraan yang dimiliki dengan mengenali apa yang menjadi standart BBM yang harus digunakan, terutama terkait dengan batas minimum RON yang direkomendasikan oleh pabrik dimana kendaraan anda di produksi.
Rekomendasi BBM yang digunakan sesuai kompresi untuk motor biasanya tertulis pada tanki bensin, sedangkan untuk mobil biasanya tertulis pada kaca belakang.
“Rata-rata kendaraan keluaran 2003 ke atas sudah memiliki kompresi mesin dengan standard BBM minimal oktan 90,” tuturnya.
Sebagai bentuk komitmen Pertamina dalam melihat kualitas lingkungan yang sehat dan bersih, PLB ini masih tetap dilanjutkan memasuki fase ke 2.
Dimana masyarakat masih dapat merasakan BBM berkualitas dengan harga khusus hemat Rp 1.000,- per Liter.
Sehingga masyarakat masih dapat merasakan sensasi berkendara menggunakan BBM berkualitas dengan harga yang terjangkau.
Mesin kendaraan menjadi responsif dan mesin kendaraan akan selalu terjaga dalam kondisi yang prima.
Edi pun mengharapkan pada saat promo PLB ini masih berlangsung, masyarakat tetap dapat menggunakan bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan.
“Sehingga kualitas udara yang bersih dan sehat akan tetap terjaga dikota Jayapura. Tentunya kami harapkan masyarakat tetap menggunakan bahan bakar minimal pertalite,” tuturnya.
Jika membutuhkan informasi terkait layanan produk Pertamina dan program khusus Pertamina lainnya, masyarakat dapat langsung menghubungi Pertamina Call Center 135. (fil/rm)