Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri saat menemui pengungsi asal Kabupaten Yalimo di Wamena, Kabupaten Jayawijaya
JAYAPURA (PT) —Kapolda Papua, Irjen Pol. Mathius D. Fakhiri, SIK menemui warga pengungsi kerusukan di Kabupaten Yalimo yang kini berada di Posko Induk Pengungsi Yalimo di Aula Tongkonan Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Disana, Kapolda diberikan kesempatan untuk memberikan nama kepada salah-satu bayi adalah perempuan
“Saya memberikan nama kepada bayi perempuan yaitu Martha. Nama itu sendiri diambil dari nama Ibu Kapolda Papua yang berarti perempuan yang tangguh, dengan harapan kelak dikemudian hari bayi perempuan tersebut dapat tumbuh menjadi perempuan yang tangguh,” ujar Kapolda Papua, didampingi Kapolres Jayawijaya, AKBP. Dominggus Rumaropen, S.Sos, MM ketika mengunjungi lokasi pengungsian masyarakat terdampak kerusuhan di Kabupaten Yalimo di Aula Tongkonan, Wamena, Jayawijaya, Selasa (6/7).
Kapolda Papua mengatakan, pihaknya menyampaikan permohonan maaf atas kejadian pembakaran yang terjadi beberapa waktu lalu di Elelim Yalimo, mengakibatkan banyak warga non Papua yang harus kehilangan tempat tinggal dan usahanya.
“Tentunya kita akan mempersiapkan segalanya lebih maksimal lagi agar kedepan tidak terulang kembali kejadian pembakaran seperti ini. Saya sudah mengimbau kedua kubu pendukung paslon nomor 1 dan 2, agar tidak mengulangi kejadian pembakaran ini,” tegasnya.
Dikatakan, pihaknya sudah memberikan akses kepada masyarakat yang mau evakuasi dari kabupaten Yalimo dan mudah-mudahan tak ada gangguan lagi.
“Untuk masyarakat yang masih tinggal di Kabupaten Yalimo agar selalu membangun komunikasi dan koordinasi dengan anggota TNI-Polri dan masyarakat termasuk sehingga apabila ada perubahan eskalasi di Yalimo mereka dapat cepat berlindung,” katanya.
Ia berharap paguyuban-paguyuban yang di ada di Jayawijaya bisa membantu para pengungsi, karena anggota TNI-Polri juga terbatas, maka bangunglah komunikasi dengan kami serta masyarakat lokal sehingga bisa bersama-sama berkontribusi untuk Kamtibmas.
Sekedar diketahui, berdasarkan data dari Posko Induk Pengungsi Yalimo di Wamena, jumlah pengungsi yang ada di Elelim yakni sebanyak 1.025 orang sudah dievakuasi menggunakan jalur udara dan jalur darat.
Adapun rinciannya sebanyak 28 orang lewat jalur udara dan 997 orang melalui jalur darat.
Dan yang masuk Posko Induk sebanyak 737 orang dan langsung ke paguyuban-paguyuban termasuk kelurga-keluarga sekitar 260 orang. (fil/rm)