JAYAPURA (PT) – Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa kontribusi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB) cukup besar yaitu mencapai angka 61 persen.
Selain itu, menurut Presiden, UMKM juga memberikan kontribusi yang besar dalam sektor ketenagakerjaan. Saat memberikan nomor induk berusaha (NIB) kepada para pelaku UMKM di Gedung Olahraga (GOR) Toware (HMS), Kabupaten Jayapura, pada Rabu, 31 Agustus 2022, Presiden menyampaikan bahwa dari 64 juta UMKM di Indonesia, baru 1,8 juta UMKM yang telah memiliki NIB.
“Tadi Pak Menteri Investasi menyampaikan yang memiliki NIB, yang telah didorong oleh Kementerian Investasi baru 1,8 juta. Artinya, yang lain belum memiliki NIB. Oleh sebab itu, Bapak Ibu beruntung telah memiliki NIB,” ujar Presiden.
Presiden menjelaskan bahwa dengan adanya NIB para pelaku UMKM telah menjadi pengusaha formal dan memiliki akses permodalan di bank, seperti mengambil kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 3 persen. Bunga tersebut, kata Presiden, merupakan subsidi dari pemerintah agar UMKM di Tanah Air mampu berkembang secara cepat.
“KUR sekarang bunganya berapa? 3 persen, tapi itu disubsidi pemerintah _lho,_ bukan dari bank, itu disubsidi oleh pemerintah supaya usaha mikro, usaha kecil kita bisa berkembang dengan cepat,” lanjutnya.
Selanjutnya, Presiden mengingatkan para pelaku usaha untuk melakukan penghitungan secara detail sebelum mengambil pinjaman di bank. Selain itu, Kepala Negara juga meminta agar para pelaku UMKM bijak dalam menggunakan pinjaman bank yang telah diberikan.
“Kalau sudah pinjam hati-hati. Pinjam dapat Rp. 50 juta, jangan sekali-kali separuhnya untuk beli sepeda motor atau pinjam Rp200 juta, Rp100 jutanya untuk beli mobil. Sekali-kali jangan dipakai uang bank itu untuk beli barang-barang kenikmatan, kemewahan seperti itu,” jelas Presiden.
“Harus semuanya untuk modal kerja, untuk modal investasi, untuk modal usaha, 100 persen dipakai (untuk modal),” tambahnya.
Di samping memberikan NIB kepada para pelaku usaha, Presiden juga meninjau stan UMKM yang berada di depan gedung tempat acara. Presiden mengaku senang dengan produk yang ditampilkan karena dikemas dengan kemasan yang bagus sehingga mampu menarik perhatian pembeli.
“Saya senang tadi melihat beberapa produk yang ada di depan, _packaging_-nya sudah bagus, kemasan bagus, produknya juga bagus. Kaget betul bahwa di Papua produknya sudah sebagus itu dengan kemasan yang baik. Ada kopi, ada jus nanas, ada abon tuna, macam-macam,” katanya.
Untuk itu, Presiden Jokowi mendorong para UMKM untuk memasukkan produk mereka ke dalam paltform digital sehingga sasaran penjualan akan makin luas. Dengan masuk ke dalam ekosistem digital, Presiden meyakini produk UMKM dari Papua mampu bersaing dengan produk UMKM dari daerah lain hingga ke kancah internasional.
“Tolong masukkan itu ke platform digital, ke ekosistem digital. Gunakan itu sehingga berjualannya tidak hanya di Tanah Papua, tapi bisa melompat ke luar Provinsi Papua, bisa melompat ke Jawa, bisa melompat ke pulau-pulau, bisa melompat ke luar negara,” imbuhnya. (ist/nald)