JAYAPURA – Pembangunan pendidikan berpola asrama di lima wilayah adat di Papua dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dasar orang asli Papua serta meningkatkan kualitas pendidikan generasi muda Papua. Oleh karena itu, diera pemerintahan Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH dan Klemen Tinal, SE, MM dibangun sekolah berpola asrama di wilayah adat sesuai dengan visi misi “Papua Bangkit, Mandiri, dan Sejahtera yang Berkeadilan”.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Protasius Lobya mengatakan, kelima lokasi tempat pembangunan gedung sekolah, yang dilengkapi asrama itu, tersebar di Teluk Saereri di Biak, Tabi di Jayapura, serta Nabire Lapago, Meepago, dan Anim Ha di Merauke.
“Untuk penyediaan tanah dan pelepasan sertifikat tanahnya melibatkan pemkab dan pemkot, Ini merupakan salah satu program prioritas Gubernur untuk menjawab lulusan orang asli Papua yang ke luar negeri dengan membangun sekolah berpola asrama pada lima wilayah adat,” jelasnya.
Pembangunan sekolah berpola asrama diawali dengan pengadaan tanah di Merauke, Biak, Nabire dan Wamena Kabupaten Jayawijaya. “Dari lima wilayah adat tersebut, telah dibangun sekolah berpola asrama di Wamena untuk wilayah Laa Pago dan Nabire, hari ini sekolah tersebut sudah beroperasi,”bebernya.
Dikatakan, pengembangan sekolah berpola asrama tersebut untuk meningkatkan mutu pendidikan di Papua. “Sekolah berasrama adalah sebuah terobosan untuk bisa meningkatkan angka partisipasi sekolah,” imbuhnya.
Dikatakan, sekolah berpola asrma di wilayah Tabi itu terpusat di SMA Negeri 3 Jayapura (Buper). Dimana, mulai tahun ini penerimaan siswanya akan semakin ketat. Misalnya, siswa tersebut harus bisa bahasa Inggris. “Bahasa Inggris merupakan salah satu aspek penting yang dimiliki oleh siswa, sehingga ketika dia melanjutkan pendidikan ke luar negeri tidak perlu kursus bahasa Inggris lagi,” terangnya.
Editor : Ronald