JAYAPURA (PT) – Masyarakat adat Kampung Kayu Batu, Kota Jayapura melakukan aksi pemalangan Wisma Atlet dan Stadion Mandala Jayapura, Kamis, (14/9) pagi.
Aksi pemalangan ini akan berlangsung hingga ada jawaban dari pemerintah daerah untuk membayar hak ulayat masyarakat adat yang dijanjikan sejak Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2021.
Juru Bicara Keondoafian Kampung Kayu Batu, Alex Puy mengatakan, aksi yang dilakukan ini adalah alternatif terakhir yang dilakukan masyarakat adat karena pemerintah tidak gubris dengan tuntutan masyarakat pemilik hak ulayat tanah adat kawasan stadion Mandala Jayapura.
“Pemerintahan adat sudah beberapa kali menyurati tetapi pemerintah daerah tidak tanggapi, makanya kita palang Wisma dan Stadion Mandala,” terangnya.
Alex mengatakan, masyarakat adat sudah melakukan palang sebanyak tiga kali sejak tahun 2018, tapi pemerintah hanya sebatas bicara saja, tidak ada tindaklanjut ganti rugi tanah adat.
Menurutnya, aksi palang ini sudah menjadi kesempatan semua Keondoafian kampung Kayu Batu sampai ada jawaban resmi dari pemerintah provinsi Papua terkait ganti rugi tanah adat masyarakat.
“Intinya kami masyarakat tuntut ganti rugi, kami tidak ingin ada pertemuan lagi di dalam ruangan, tapi harus ada jawaban resmi dari pemerintah untuk bayar tanah adat yang telah dibangun fasilitas pemerintah,” tegasnya.
Alex menambahkan, jika pemerintah tidak menjawab tuntutan masyarakat adat, maka aksi pemalangan ini akan terus berlangsung dan tidak ada pertandingan liga 2 di Stadion Mandala.
“Dulu PON dan Peparnas kita izinkan karena pemerintah janji akan ganti rugi, tapi hanya janji, makanya hari ini kita palang sampai pemerintah tepati janjinya, ” tandasnya. (Dian)
Editor : Ronald