PORT MORESBY (PT) Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH memenuhi undangan resmi dari Gubernur National Capital District (Port Moresby), Powes Parkop untuk menghadiri upacara Hari Kemerdekaan Papua New Guinea (PNG) yang ke 43 tahun, Minggu (16/9/2018).
Upacara Kemerdekaan PNG itu dipusatkan di kompleks Parlemen PNG dan dihadiri sejumlah Duta Besar beberapa negara termasuk Dubes Indonesia untuk PNG, Ronald Manik.
Kehadiran Gubernur Papua, Lukas Enembe melakukan kunjungan pertamanya ke negara tetangga PNG sejak resmi menjabat sebagai Gubernur Papua untuk kedua kalinya.
Ini merupakan kunjungan ketiga kalinya. Dimana yang kedua kali kunjungan sebelumnya dilakukan pada masa jabatan pertamanya sebagai Gubernur Papua.
Namun kunjungan kali ini terasa special karena dilakukan dalam rangka memenuhi undangan Gubernur National Capital District (Port Moresby), Powes Parkop menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan PNG ke 43.
“Kita sudah dua kali diundang untuk menghadiri perayaan Hari Kemerdekaan PNG oleh Gubernur Port Moresby. Tapi baru kali ini kita bisa memenuhi undangannya,” ungkap Gubernur Enembe di Port Moresby, Minggu (16/9/2018) usai mengikuti upacara kenegaraan PNG di Kompleks Parlemen PNG.
Usai mengikuti upacara tersebut, Gubernur Enembe menyempatkan diri menghadiri acara kenegaraan yang diselenggarakan di Kantor Parlemen PNG bersama para pejabat negara PNG, Duta Besar negara sahabat PNG, termasuk Duta Besar Indonesia untuk PNG, Ronald JP. Manik.
Gubernur Enembe menyempatkan diri menyampaikan terima kasih kepada Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill dan Gubernur NCD, Powes Parkop yang selama ini telah menerima orang-orang dari Provinsi Papua, Indonesia yang bertahun-tahun telah hidup di PNG sebagai pengungsi.
“Terima kasih kepada pemerintah PNG yang telah menerima orang-orang kami yang selama ini hidup di PNG. Bahkan saya dengar mereka diberikan tanah untuk tinggal dan kewarganegaraan,” kata Enembe kepada Perdana Menteri PNG dan Gubernur Port Moresby.
Sementara Perdana Menteri PNG, Peter O’Neill dalam pidato kenegaraannya menyebutkan bahwa saat ini negara yang dipimpinnya sedang fokus dalam persiapan penyelenggaraan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) yang akan diselenggarakan di Port Moresby pada bulan November 2018 tahun ini.
“APEC akan menjadi ajang mempromosikan PNG sebagai pintu gerbang Ekonomi Pasifik. Kami berterima kasih kepada negara-negara sahabat, terutama negara-negara Pasifik yang telah memberikan dukungan kepada kami untuk menjadi tuan rumah APEC,” terang O’Neill.
Membuka peluang kerjasama ekonomi, kunjungan Gubernur Enembe ke Port Moresby ini sekaligus untuk menjajaki peluang kerjasama bidang ekonomi antara pemerintah Provinsi Papua dengan PNG.
Provisni Papua sebagai provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan PNG sangat potensial dalam pembangunan perekonomian lintas batas.
Bahkan, tahun lalu, Pemerintah Provinsi Papua telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa provinsi di PNG untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat yang berbatasan langsung antara Papua dan PNG penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan disela-sela pembukaan Border Trade Fair.
Dimana penandatanganan kerjasama tersebut sepakat mendorong hubungan kemitraan yang baik antar kedua belah pihak.
Termasuk mengakui pentingnya prinsip kesetaraan yang saling menguntung antara dua pihak tersebut.
Diharapkan, penandatanganan kesepakatan tersebut juga menghasilkan bentuk kerjasama yang formal sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku dalam bidang perdagangan, perhubungan, pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya.
“Saya akan bertemu dengan beberapa Gubernur dari PNG untuk membicarakan kerjasama tersebut, terutama di bidang ekonomi,” imbuh Enembe.
PNG sendiri telah berkomitmen untuk meningkatkan perdagangan di perbatasan termasuk dalam perdagangan komoditas pertanian vanili.
Pemerintah Provinsi Papua beberapa kali telah menggelar pertemuan bisnis yang dihadiri oleh sejumlah pengusaha dari Papua, Indonesia dan Papua Nugini (PNG).
Pertemuan bisnis itu digelar di kawasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw membahas peluang kerjasama antar kedua negara.
Terkait dengan rencana itu, Kepala Biro Perbatasan dan Kerjasama Luar Negeri Provinsi Papua, Suzana Wanggai mengatakan, pihaknya memfasilitasi pertemuan tersebut sebab pengusaha dari kedua negara telah lama menginginkan membuka segera hubungan dagang. (rm)