JAYAPURA (PT) – Pasca kontak senjata antara tim gabungan TNI/Polri dengan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, 1 Oktober 2018 lalu, aparat keamanan TNI dan Polri bersama PMI melakukan penyisiran di lokasi tersebut, Selasa (8/10).
Dari penyisiran yang dilakukan tim gabungan TNI, Polri dan PMI itu, ditemukan 2 sosok mayat dalam kondisi membusuk sekitar 50 meter dari Honai yang dijadikan markas kelompok Goliat Tabuni di Kampung Tinggineri, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya.
Menurut keterangan salah seorang gembala di daerah itu, Yopinus Kogoya dan anggotanya Yonibi Wanimbo bahwa salah satu mayat yang ditemukan itu, diketahui bernama Kopingga Tabuni dan yang lainnya adalah seorang wanita bernama Wepi Wonda, yang diduga merupakan salah satu istri dari Goliat Tabuni.
“Keterangan lain disebutkan Dekilas Tabuni yang tewas pada saat kontak tembak pada 2 Oktober adalah anak dari Goliat Tabuni,“ ungkap Kapendam Kolonel Inf Muh Aidi saat dikonfirmasi Papua today.
Dikatakan, setelah dilaksanakan identifikasi mayat tersebut, selanjutnya dilaksanakan prosesi pembakaran mayat oleh para anggota PMI dipimpin oleh Gembala Yapinus Kogoya.
“Jadi, total korban yang ditemukan akibat kontak tembak tersebut baik pada tanggal 1 maupun pada tanggal 2 Oktober adalah 5 orang, bukan 7 orang dan semuanya adalah orang dewasa umur diatas 20 sampai dengan 40 tahun,” jelasnya.
Kapendam menegaskan, tidak ditemukan adanya anak kecil, apalagi wanita hamil di lokasi, penemuan mayat bukan di pinggir kampung atau pemukiman, tetapi di hutan dimana lokasi tempat kontak tembak berlangsung.
“Kemungkinan masih ada lagi korban-korban yang lain yang belum ditemukan, namun karena beratnya medan, jauh dari pemukiman warga dan cuaca sudah mulai gelap serta kondisi tim investigasi sudah cukup lelah bekerja dari jam 07.00 pagi hingga menjelang malam sehingga kegiatan investigasi dihentikan,” pungkasnya. (jul/rm)