JAYAPURA (PT) – Setelah sempat ditunda selama dua hari dan lokasi Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Papua VIII dipindahkan dari Hotel Meta Star Waena ke Hotel Aston Jayapura, akhirnya Alberth Wanimbo terpilih untuk menahkodai KNPI Provinsi Papua periode 2018 – 2021.
Dalam pemilihan yang berlangsung di Lantai 11 Hotel Aston Jayapura, Jumat (11/10) malam, pria yang memiliki nama lengkap Albertho Gonzales Wanimbo itu, harus melalui dua putaran pemilihan kandidat Ketua KNPI Papua.
Sebelum dilakukan pemilihan, panitia melakukan absensi terhadap OKP yang memiliki hak suara, dimana terdapat 170 hak suara yang terdiri dari OKP, Perwakilan DPD KNPI kabupaten/kota, Provinsi dan Pusat.
Selanjutnya, dilakukan pemilihan putaran pertama yang melibatkan 8 kandidat ketua KNPI Papua. Hasilnya, Alberth Wanimbo meraih 44 suara, selisih tipis dengan Zakeus Degai yang memperoleh 43 suara.
Kemudian disusul Nason Uti yang meraih 26 suara, Alberth Addi meraih 20 suara, Ponto Yelipele meraih 11 suara, Yulainus Dwaa meraih 7 suara. George Kaiba mendapatkan 5 suara dan Thomas Sondegau meraih 2 suara.
Sehingga dilanjutkan pemilihan putaran kedua dengan peserta dua nama dengan perolehan suara terbanyak yakni Alberth dan Zakeus Degai.
Dalam pemilihan putaran kedua ini, tampak berlangsung menegangkan saat perhitungan suara hingga masuk Sabtu (12/10) dini hari itu. Pasalnya, perolehan suara dari kedua kandidat itu, saling kejar. Bahkan, beberapa kali sempat meraih suara sama.
Hanya saja, Alberth Wanimbo berhasil meraih 83 suara, unggul tipis dari Zakeus Degai yang meraih 82 suara. Dalam pemilihan putaran kedua ini, terdapat 2 suara tidak sah atau rusak. Otomatis, Albertho G Wanimbo terpilih sebagai Ketua DPD KNPI Provinsi Papua periode 2018 – 2021.
Alberth Wanimbo terpilih sebagai formatur didampingi perwakilan dari OKP, perwakilan dari DPD KNPI kabupaten, DPD KNPI Papua demisioner dan DPP KNPI, untuk menyusun kepengurusan.
Ketua KPNI Papua Terpilih, Alberth Wanimbo dalam sambutanya pada penutupan Musda KNPI Papua menyampaikan terimakasih atas kepercayaan kepada semua pemuda terutama OKP dan DPD KNPI kabupaten/kota yang sudah mendukung dan memilihnya untuk memimpin KNPI Papua periode 2018 – 2021.
“Kemenangan Alberth Wanimbo hari ini adalah kemenangan seluruh pemuda Papua dan pemuda Nusantara yang ada di Papua,“ kata Alberth Wanimbo.
Diakui, dengan selesainya Musda KNPI Papua VIII, berarti sudah tidak ada lagi sekat-sekat di tanah Papua dan tidak ada lagi perbedaan tetapi satu. “Slogan kami bersama pemuda Papua Indonesia itu satu. Di luar dari itu, adalah provokator yang perlu kita proteksi apa niatanya,“ tegasnya.
Sebab, kata Alberth Wanimbo, pihaknya tetap menjaga keseimbangan dan kesinambungan yang selama ini ada di Papua dan ke depannya pihaknya membutuhkan masukan-masukan dari para senior dan kader di KNPI dan berada di organisasi-organisasi kepemudaan di Papua.
“Saya hanya manusia biasa yang tidak bisa berjalan sendiri, saya butuh kerja sama dari semua pihak dalam menjalankan roda organisasi KNPI Papua ke depan agar lebih baik lagi,“ katanya.
Yang jelas, Alberth Wanimbo menegaskan jika ia berniat mengembalikan marwah KNPI yang hampir hilang, dengan menghilangkan sekat-sekat yang ada, tetapi harus berjalan sesuai organisasi, sehingga ia membutuhkan dukungan semua OKP dan DPD KNPI kabupaten/kota.
Soal isu miring, Alberth Wanimbo menegaskan, jika ia merupakan putra Indonesia yang lahir di Bumi Cenderawasih, Papua. “Ketika ada orang yang meragukan ke Indonesiaan saya, berarti dia adalah provokator. KNPI ini wadah bersama,“ tegasnya.
Yang jelas, Alberth Wanimbo telah menyiapkan program ke depan untuk memajukan organisasi yang menaungi pemuda itu, agar lembaga itu semakin baik dan pihaknya siap merangkul semua pihak.
Alberth mengatakan, dalam 100 hari kerja pertama, ia akan merenovasi sekretariat gedung KNPI Papua, untuk berkantor di sana.
“Dalam waktu tidak terlalu lama, kita minta Pemprov Papua untuk menghibahkan kita satu gedung, untuk aktivitas kepemudaan di Papua. Jadi, semua OKP yang punya kegiatan, bisa mengggunakan itu,“ katanya.
Selain itu, Alberth Wanimbo berjanji akan meningkatkan dana KNPI Papua. “Entah itu darimana, apakah dana affirmasi Otsus atau seperti apa? Dan itu nanti kawan-kawan yang membantu saya dalam melakukan semua itu,“ imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP KNPI, M Rivai Darus mengatakan, jika Papua terus membuat sejarah. “Hari ini, terjadi sebuah proses demokrasi yang luar biasa dalam pemilihan Ketua KNPI Papua dimana 10 kali terjadi suara sama, kemudian suara terakhir menentukan siapa yang menjadi ketua DPD KNPI Papua. Ini mengingatkan saya pada Musda tahun 2006, saat itu ada dua kandidat dan saya unggul selisih 2 suara,“ katanya.
Selain itu, Rivai Darus juga teringat pada saat Papua unggul menjadi Ketua Umum KNPI, sehingga hal itu membangkitkan semangat pemuda Papau dan akan lahir pemimpin-pemimpin pemuda Indonesia dari tanah Papua.
Dikatakan, membangun Papua tidak bisa jalan sendiri, tapi harus semua kepentingan, semua kelompok, golongan dan kekuatan menjadi satu. Itu ada ditangan pemuda Indonesia di Tanah Papua.
Rivai Darus berharap sebelum mengakhiri masa jabatannya, ia harus melantik akepengurusan DPD KNPI Papua, sehingga sudah dapat mengikuti saat konggres KNPI di Nangroe Aceh Darussalam.
“DPP memberikan waktu 1 minggu untuk menyusun kepengurusan DPD KNPI Papua. Saya sebagai anak Papua yang menjadi Ketua Umum agar penyusunan pengurus bisa berjalan baik dan lancar, dan mengakhir kepengurusan saya sebagai ketua umum DPP KNPI, saya ingin melantik kepengurusan DPD KNPI Papua di Tanah Papua,“ imbuhnya. (jul/rm)