Gubernur Enembe : Program GKI Diharapkan Bersinergi dengan Program Pemerintah
RAJA AMPAT– Pembukaan Sidang Sinode XVII Tahun 2017 GKI di Tanah Papua yang berlangsung di Pantai WTC, Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat resmi dibuka oleh Ketua Majelis Pelaksana Harian (MPH) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang, Sabtu (11/3).
Hadir dalam pembukaan sidang sinode itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH, Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs Eko Subowo, MBA, Ketua BP Am Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt Albert Yoku, Forkompimda Papua dan Papua Barat, DPR Papua dan Papua Barat, sejumlah Bupati dari Papua dan Papua Barat, mitra gereja dan termasuk pengusa media, Hary Tanoe.
Pembukaan sidang sinode itu berlangsung meriah dan dihadiri ribuan jemaat bahkan sejumlah perwakilan negara.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mengatakan dalam sambutannya bahwa pihaknya mengharapkan penyusunan program GKI di Tanah Papua dapat bersinergi dengan program pemerintah.
“Gereja ini mitra pemerintah dalam pembangunan sehingga pihaknya mengharapkan dalam penyusunan program kedepan tentu bersinergi dengan program pemerintah,”ungkap Gubernur.
Dilain sisi, Gubernur Enembe juga mengharapkan agar penyelenggaraan sidang sinode berjalan dengan baik.
“Pergumulan GKI di Tanah Papua untuk mewujudkan tri panggilan gereja yakni bersekutu, bersaksi dan melayani. Hal ini menjadi tolak ukur dalam pelayanan di tingkat jemaat, klasis dan sinode dengan demikian diharapkan menjadi misioner, maka pertumbuhan iman umat Tuhan harus dipupuk dan dipelihara,”ujarnya.
Dikatakan, penyelenggaraan sidang sinode ini selain merumuskan dan menetapkan porgram kerja sinode selama lima tahun kedepan.
Maka sidang sinode juga bakal memilih dan menetapkan pimpinan sinode GKI sehingga pihaknya berharap kepada seluh peserta sidang sinode agar mengedepankan kepentingan pelayanan daripada kepentingan pribadi.
“Pelaksanaan sidang sinode ini merupakan momentum yang langka dan bakal menjadi sejarah bagi Kabupaten Raja Ampat yang bakal memasuki usia ke – 15 tahun ini,”katanya.
Senada dengan itu, Ketua Majelis Pelaksana Harian (MPH) Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) ) Pdt. Dr. Henriette T. Hutabarat-Lebang menjelaskan, dalam mencari pemimpin sinode GKI di Tanah Papua tetapi hendaklah tidak memecah belah keutuhan GKI.
Henriette menyebutkan penyelenggaraan sidang sinode ini, laksananya pesta iman yang diikuti oleh perwakilan dari klasis, bakal klasis serta jemaat Se-Tanah Papua yang tentunya hadir untuk mengikuti sidang serta memilih badan pengurus sinode periode selanjutnya.
“Dalam menghadiri sidang ini, hendaklah kita saling memaafkan dan ini merupakan ciri dari pesta iman, itulah menjadi harapan dari kita semua yang hadir pada saat ini, tekat dan semangat kita yang dikobarkan melalui obor yang telah dinyalahkan menjadi dasar bagi kita,”imbuhnya.
Menurutnya, sidang sinode yang mengusung tema “Datanglah Kerajaan Mu” ini merupakan ajakan bersekutu bagi umat GKI di Tanah Papua sehingga apapun yang dihasilkan hendaklah berlandaskan firman Tuhan.
“GKI di tanah Papua ini salah satu gereja terbesar yang dalam perjalanannya tetap konsisten untuk mewartakan injil di tanah Papua,”terangnya.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Papua Barat, Drs Eko Subowo, MBA menyampaikan apresiasi kepada Sinode GKI di Tanah Papua yang telah memberikan kesempatan kepada Klasis Raja Ampat Utara untuk menyelenggarakan sidang sinode tahun 2017.
“Pemprov Papua Barat mengapresiasi Sinode GKI yang telah memberikan kesempatan kepada Raja Ampat untuk menggelar sidang Sinode. Kami mengapresiasi seluruh pihak mulai dari Pemprov Papua, Pemkab Raja Ampat dan pemerintah kabupaten/kota yang telah mendukung pelaksanaaan sidang ini terlepas dari peran sinode yang sudah mempersiapkan Sidang Sinode setahun belakangan ini,”sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua BP Am Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt Albert Yoku menegaskan, penyelenggaraan sidang Sinode GKI tahun 2017 tidak terlepas dari doa dan dukungan umat GKI di seantero Papua.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada 45 klasis, 12 bakal klasis, 2100 jemaat yang telah mengirim perwakilan untuk hadir pada sidang kali ini,”tegasnya.
Atas nama umat GKI se Tanah Papua, Albert Yoku menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Papua dan Pemprov Papua Barat maupun pemerintah kabupaten/kota Se-Tanah Papua yang telah membantu mensuport penyelenggaraan sidang Sinode GKI tanah Papua.
“Saya secara khusus mengapresiasi Bupati Raja Ampat yang mendukung penuh penyelenggaraan sidang sinode dengan baik,”tandasnya. (ing/rm)