JAYAPURA (PT) – Walikota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM d dampingi Wakil Wali Kota Jayapura, Ir H Rustan Saru, MM membuka acara monitoring meja dalam program dan kegiatan pembangunan triwulan III tahun anggaran 2018 di lingkungan Kota Jayapura, di Aula Sian Soor, Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (22/10).
Wali Kota Benhur Tomi Mano mengapresiasi atas kinerja para pimpinan OPD terhadap program dan kegiatan serta penyerapan anggaran di lingkungan Pemkot Jayapura.
Dalam monitoring meja itu, Wali Kota yang akrab disapa BTM ini, menjelaskan bahwa kegiatan itu, untuk memonitoring dan mengetahui sejauhmana perkembangan penyerapan keuangan dan kendala serta solusi percepatan pembangunan di Kota Jayapura.
“Saya memberikan apresiasi dan terima kasih atas kemajuan dan perkembangan pembangunan kota ini, karena perubahannya secara drastis,” ujarnya
Diakui, dari hasil monitoring pembangunan itu, masih ada dibawah 50 persen. Untuk itu, ia berharap seluruh pimpinan OPD teknis segera mendorong program yang tertuang dalam RPJMD 2018-1022.
Terutama, pembangunan jalan jembatan di Holtekamp, pembangunan rumah sakit umum daerah (RSUD) tipe C di Koya Barat, pembangunan Terminal tipe A dan B.
“Saya berharap pasar regional Youtefa agar untuk segera difungsikan,“ katanya.
Wali Kota BTM mengimbau kepada OPD agar penggunaan dana alokasi khusus (DAK) untuk dapat memperhatikan penyelesaian dan seluruh ketentuan pengelola dana sehingga realisasi pekerjaan yang sumber dana DAK tidak bermasalah yang berujung yang nantinya pada pemblokiran dana oleh pemerintah pusat.
Bahkan, Wali Kota BTM berharap ke depan agar dibentuk Forum DAK.
“Saya minta kepada pimpinan OPD menghindari adanya pekerjaan-pekerjaan yang diluncurkan pada anggaran berikut. Kegiatan dapat diluncurkan jika ada sesuatu dengan ketentuan dan kegiatan yang tidak sesuai akibat kelalaian dari OPD dan pihak ketiga, maka itu tanggungjawab OPD dan pihak ketiga untuk melaksanakan kegiatan itu,” pungkasnya.
Berdasarkan data dari Bappeda Kota Jayapura, jumlah dana sebesar Rp 495.191.144.732 dengan presentase dana DAU mencapai 60 persen dan DAK mencapai 20 persen, Otsus mencapai 19 persen dan DID sebesar 1 persen.
Dana itu digunakan untuk program yang disiapkan sebanyak 161, dimana penyerapan anggaran telah menyelesaikan 504 kegiatan dan pekerjaan fisik sudah mencapai 78,39 persen, sedangkan realisasi keuangan telah mencapai 213.027.262.996,- atau sebesar 43,02 persen dengan presentase dana DAU tercapai 60 persen, dan dan DAK tercapai 20 persen, Otsus tercapai 19 pesen dan DID sebesar 1 persen. (ket/rm)