JAYAPURA (PT) – Anggota DPR Papua, John NR Gobai mengungkapkan, hingga saat ini, belum ada tempat di Nabire yang bisa mengakomodir mama-mama Papua untuk berjualan, baik hasil kerajinan tangan maupun hasil berkebun.
Menurutnya, meskipun persoalan ini sudah sering dipertanyakan oleh mama-mama Papua di Nabire, namun hingga kini belum juga ada perhatian dari pemerintah untuk menyediakan tempat bagi mama-mama Papua untuk menjajahkan hasil kerajinan dan kebunnya.
Untuk itu, John Gobai, meminta Pemkab Nabire agar bisa mengakomodir hal tersebut, dan mengkomunikasikan hal itu dengan mama-mama Papua jika memang ada kendala yang dihadapi oleh pemerintah.
“Sekian lamanya mama-mama Pasar berteriak di bawah terik matahari untuk meminta tempat yang layak untuk berjualan sampai tetesan keringat terus mengalir,” ungkap John Gobai, Kamis (25/10/18).
Dikatakan, dalam kunjungan kerjanya ke Nabire, dirinya berjumpa dengan mama Ana Dogopia yang sedang menjual noken. Dimana mama Ana Dogopia ini sangat mengharapkan agar Pemda Nabire bisa membangun pondok jualan di sepanjang jalan Oyehe, Nabire.
“Saya lihat ini harapan mama-mama Papua penjual noken di Nabire. Karena itu saya meminta dan berharap kepada Pemerintah Kabupaten Nabire untuk dapat membangun pondok di pinggiran jalan bagi mereka,” ujarnya.
Tapi jika hal itu tidak bisa diakomodir, lanjut Gobai, maka pemkab bisa fungsikan sisi kiri di dalam Taman Gizi yang jarang terpakai untuk dijadikan sebagai tempat berjualan bagi mama-mama Papua penjual noken.
“Dan di sisi kanan Taman Gizi itu untuk mama-mama pengrajin dari pesisir,” ucapnya.
Namun, ia berharap agar tempat berjualan khusus untuk kerajinan tangan mama-mama Papua baik dari pegunungan dan pesisir bisa segera disediakan oleh Pemkab Nabire.
“Karena mama-mama Papua tersebut sudah sangat lama menanti uluran tangan dari pemerintah,” pungkasnya. (ara/rm)