JAYAPURA (PT) – Program Gerbangmas Hasrat Papua turut berperan dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua. Terhitung sejak tahun 2014 hingga 2017 tedapat peningkatan sebesar kurang lebih 2 persen, meskipun IPM Papua masih berada diurutan terbawah dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
Hal itu diungkapkan Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH, dalam sambutan yang dibacakan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua, DR M. Musa’ad pada kegiatan Lokakarya Perkembangan Program Gerbangmas Hasrat Papua menuju Gerbangmas Berkeadilan di Jayapura, Kamis (15/11).
Dikatakan, dalam pelaksanaan Gerbang Mas Hasrat Papua yang telah memasuki tahun ke 5, pihaknya harus memberi apresiasi pada program-program yang telah terlaksana karena program ini telah berkontribusi pada perubahan tatanan kehidupan sosial ekonomi masyarakat Papua, terutama di 15 kabupaten
pilot project yang mewakili lima wilayah adat di Papua.
Namun demikian, katanya, ada beberapa hal penting yang harus dijadikan acuan dan perhatian dalam kegiatan lokakarya ini, yakni program ini akan akan berubah nama menjadi Program Gerbangmas Berkeadilan dan fokus diarahkan pada capaian yang memberikan dampak signifikan kepada
masyarakat yang bisa direplikasikan oleh para pelaksana Gerbangmas Berkeadilan 2019-2023.
“Besar harapan saya, lokakarya ini melahirkan rekomendasi pembenahan baik di bidang pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat, sehingga mampu menjawab persoalan pembangunan di 15 kabupaten pengelola program yang nantinya bisa diaplikasikan di seluruh kabupaten yang berada di Papua guna perwujudan Papua yang lebih baik ke depan,” imbuhnya.
Diketahui, Gerbang Mas Hasrat Papua mempunyai empat program pertama adalah Gemas Papua (Generasi emas Papua), yang akan diprioritaskan pada tuntas buta aksara, tuntas wajib belajar 9 tahun, program jaminan 1.000 hari pertama kehidupan untuk memberi jaminan kualitas pelayanan
kesehatan dan asupan gizi dari sejak janin dalam kandungan sampai dengan 2 tahun pasca kelahiran, peningkatan prestasi olahraga dan seni budaya, serta pengembangan daya saing sumber daya manusia Papua.
Kedua, berdaya Ekomas (pemberdayaan ekonomi masyarakat) diprioritaskan pada Prospek, pemberdayaan komoditas unggulan daerah serta integrasi, tanam, petik, olah dan jual.
Diharapkan dengan prioritas ini apabila dijalankan konsisten akan terjadi penguatan ekonomi berbasis kampung
berdasarkan keunggulan masing-masing wilayah yang akan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat dalam peningkatan kapasitas fiskal daerah.
Ketiga, percepatan pembangunan infrastruktur dan prasarana dasar, diprioritaskan pada pembangunan jaringan transportasi terpadu yang menerobos pada keterisolasian wilayah, penyediaan energi listrik, rumah layak huni dan air bersih.
Keempat, reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, yang diprioritaskan penguatan perencanaan pembangunan daerah, adminsitrasi keuangan daerah, kelembagaan khusus kampung dan distrik. (lam/rm)