JAYAPURA (PT) – Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Jayapura melaunching produk Technopark, sekaligus menyerahkan sertifikasi profesi bagi 13 siswa/siswi dan penandatangan kerjasama (MoU) dengan 9 badan usaha/industri yang berlangsung di Halaman SMKN 2 Jayapura, Rabu (5/12).
Kegiatan tersebut juga ditandai dengan pelepasan balon dan peresmian ruangan Technopark SMK Mart dan SMK Travel yang mewadahi usaha perjalanan wisata/ticketing berkerjasama dengan maskapai penerbangan seluruh Papua secara online.
Launching produk Technopark juga dihadiri perwakilan kepala sekolah kejuruan dari 5 wilayah adat di Papua.
Kepala Seksi Kurikulum dan Pembinaan SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Papua, Maks Karu mengatakan, ini merupakan program revitalisasi sekolah kejuruan guna meningkatkan mutu dan daya saing, dimana ada sejumlah program yang harus dilakukan oleh sekolah yang ada di lima wilayah adat Papua.
“Kita sudah komitmen meningkatkan sekolah kejuruan di lima wilayah adat. Ada sejumlah program yaitu, teaching factory (model pembelajaran produk/jasa), program technopark (kawasan terpadu yang gabungkan dunia industry, pusat riset dan pelatihan, informasi serta teknologi efisien dan cepat), program SMK berbasis industry, program LSP-P1 yang didalamnya kita pastikan orang-orang yang memiliki kompetensi untuk melakukan assessment calon-calon SMK layak atau tidak,” jelasnya.
Dengan adanya sertifikasi program LSP-P1 yang telah diberikan kepada 13 siswa/siswi didalamnya juga ada konsekuensi dengan logo Garuda diwajibkan industry mengambil peran bisa menerima siswa/siswi secara teknis menjadi tenaga kerja professional atau bisa juga digunakan untuk job matching.
“Konsep itu harus menjadi tuntutan bagi industri di Papua. Jadi, jangan cuma cari keuntungan, tetapi tidak peduli dengan masyarakat, sekolah di dunia industri, sehingga program inpres ini dalam rangka menjawab persoalan itu, tapi saat ini ada industri yang sudah jalani kerjasama,” jelasnya.
Kepala Sekolah SMKN 2 Jayapura, Elia Waromi menambahkan, Technopark yang dimiliki SMKN2 Jayapura merupakan pengembangan dari teaching factory atau bengkel latihan yang langsung berhadapan dengan dunia luar/masyarakat umum, dimana siswa/siswi yang mengelola itu berdasarkan kompetensi keahlian yang siap bekerja.
“Technopark ini mewadai beberapa tefa yang sudah jalan agar ke depan terus diawasi, sehingga benar-benar berjalan sesuai kurikulum yang diakui dunia kerja dan bisa diterima menjadi karyawan dunia kerja dengan keahlian mereka. Jadi, kita ada SMK Mart dan SMK Travel bekerjasama dengan maskapai penerbangan secara online dan produk wisata edukasi bagi anak SD dan SMP mengenai Kota Jayapura maupun luar kota. Mereka juga sudah lolos LSP-P1,” katanya.
Dikatakan, LSP-P1 merupakan lembaga idenpenden yang harus melakukan pengujian dan pengukuran sertifikasi yang bekerjasama dengan dunia industri yang menggunakan sebagai tenaga kerja.
Ke depan, pihaknya akan mendorong tiga keahlian yang belum punya Tefa dan Asesor untuk uji kompetensi.
“Ada delapan dunia usaha/industri untuk bidang magang siswa, juga ada perekrutan pegawai/karyawan setelah anak-anak selesai sekolah dan mereka bersedia membantu sekolah untuk pengembangan keahlian. Tadi juga ada bazaar rumah selama dua hari yang disponsori 8 dunia usaha,” imbuhnya. (lam/rm)