JAYAPURA (PT) – Memperingati Hari HAM yang jatuh pada 10 Desember 2018, Komnas HAM Papua menggelar aksi bakar lilin yang dipusatkan di Taman Imbi Kota Jayapura, Rabu (05/12) malam.
Aksi Bakar lilin ini menurut Kepala Sekretariat Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, mengatakan aksi bakar lilin ini dalam rangka memperingati hari HAM yang ke 70 dan sebagai ungkapan kepedulian atas tragedi kemanusiaan yang terjadi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga yang menimpa belasan pekerjaan proyek yang membangun jalan Trans Papua oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
“Aksi bakar lilin tersebut tujuan utama tidak lain ialah mendoakan para korban dalam tragedi itu. Selain itu, juga sebagai symbol menolak kekerasan di tanah ini. Di sisi lain untuk mendoakan agar Nduga kondusif,” kata Frits Ramandey.
Kata Frits Ramandey, dalam aksi bakar lilin ini, ada 70 lilin yang dibakar oleh pihaknya, sebagai tanda 70 tahun memperingati hari HAM yang akan jatuh pada 10 Desember 2018.
“Ini adalah simbol kepedulian kami. Kita tidak melihat siapa yang dibunuh, tapi ini adalah tindakan ketidak manusiaan yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab,” terangnya.
Frits Ramandey menegaskan, agar kekerasan seperti yang terjadi di Nduga tidak dapat terulang lagi, apalagi kekerasan itu sangat biadab yang dilakukan oleh KKB.
“Aksi tersebut sangat terkutuk, apalagi ini sudah dipenghujung tahun. Kami menolak keras aksi kekerasan itu dan kami pun meminta agar tidak ada lagi kekerasan di tanah ini,” tegasnya.
Selain itu juga, warga masyarakat yang melintas di taman Kota tidak luput singgah untuk memberikan doa kepada para korban kekerasan beserta keluarga korban yang ditinggalkan.
Dan juga memberikan dukungan kepada TNI-POLRI dalam melakukan upaya evakuasi korban dan pengejaran terhadap KKB di Kabupaten Nduga.
Hermina, salah satu warga yang turut mengambil bagian kegiatan itu, menyampaikan turut bela sungkawa atas kejadian di Nduga itu.
Ia berharap keluarga korban yang ditinggal diberikan kekuatan dan ketabahan, selain itu juga dirinya meminta agar aparat kemanan segara menangkap para pelaku.
“Saya sedih mendengar saudara kita menjadi korban pembantaian di sana. Saya harap manusia berhati iblis (pelaku red) ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya tanpa diberi ampun,” tegas Hermina. (jul/rm)