JAYAPURA (PT) – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua, Muhammad Musa’ad mengaku, program Bangun Generasi dan Keluarga Sejahtera (Bangga Papua) dilaksanakan di tiga kabupaten yang memiliki indeks pembangunan manusia (IPM) sangat rendah yakni Kabupaten Paniai, Lanny Jaya dan Asmat.
“Program Bangga ini nanti akan ketahuan ketika BPS mulai melakukan pendataan statistik IPM dan angka kemiskinan dua tahun ke depan. Tentunya kita harapkan selain ada perbaikan gizi untuk anak anak Papua tetapi juga mengurangi kemiskinan,” Kata Musa’ad kepada wartawan di Jayapura, Kamis (6/12).
Program Bangga Papua diharapkan masyarakat asli Papua mempunyai penghasilan tetap, sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan di Papua.
Dikatakan, melalui program Bangga Papua, selain untuk perbaikan gizi bagi anak generasi emas Papua, juga untuk mengurangi angka kemiskinan yang selama ini masih tinggi di Papua.
“Sebab, salah satu indikator kemiskinan yaitu pendapatan setiap penduduk masyarakat asli Papua kebanyakan tidak mempunyai pendapatan tetap. Artinya, bantuan ini akan memberikan pendapatan tetap. Jika ibu punya satu atau dua anak, maka bisa sebulan dapat Rp 400 ribu,” ungkap Musaad disela sela kegiatan Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) 2018-2023 Provinsi Papua di Jayapura, Kamis (6/12).
Dijelaskan, program Bangga ini merupakan pengganti Program Gerbang Mas Hasrat Papua, dimana program ini lebih menyentuh kepada kehidupan masyarakat asli Papua untuk peningkatan kesejahteraan, dengan sasaran anak dibawah umur empat tahun.
Setiap keluarga yang didata memiliki anak dibawah empat tahun akan mendapat bantuan dana segar Rp 200 ribu per orang. Adapun mekanismenya yakni dana akan ditransfer langsung ke rekening ibu. (ing/rm)