JAYAPURA (PT) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua melalui Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua kembali menggelar pasar murah di kawasan Taman Imbi, Kota Jayapura, selama tiga hari, 13 – 15 Desember 2018.
Pasar murah yang digelar untuk menjelang hari raya natal 2018 itu disambut antusias oleh warga Kota Jayapura. Pantauan Papua Today, terlihat sejak pagi hari warga tampak berkumpul di lokasi pasar murah, kendati belum dibuka secara resmi oleh perwakilan Pemerintah Provinsi Papua.
Bahkan, mereka ‘menyerbu’ berbagai bahan kebutuhan pokok yang dijual dalam kegiatan itu.
Salah seorang warga Kota Jayapura, Rika mengaku rela menunggu sejak pagi hari, lantaran ingin mendapatkan harga bahan pokok lebih murah.
“Sudah sejak pagi hari menunggu meskipun belum dibuka, setiap tahun selama pasar murah digelar, saya pasti membeli di kegiatan ini, sebab perbandingan harganya cukup jauh, misalnya telur ayam lokal umumnya harga Rp 60 ribu per rak, di pasar murah hanya Rp 50 ribu per rak,“ ujar Rika.
Warga lainnya Sindi mengatakan, pasar murah yang digelar Bank Indonesia sangat membantu masyarakat seperti dirinya yang akan merayakan Natal.
Kendati item tertentu dibatasi untuk pembelian seperti telur ayam lokal yang hanya dapat dibeli satu rak per orang, tetapi bahan pokok lainnya masih bisa didapatkan dalam jumlah tak terbatas.
“Kegiatannya cukup bagus karena membantu saya yang akan merayakan natal untuk mendapatkan harga yang lebih murah,“ imbuhnya.
Pasar murah TPID melibatkan sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah serta sejumlah distributor dan badan usaha milik negara seperti Perum Bulog Divre Papua dan Papua Barat.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Joko Supratikto mengatakan, kegiatan pasar murah rutin dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Papua yang diinisiasi oleh Bank Indonesia.
“Pasar murah yang digelar setahun dua kali menjelang Idul Fitri dan Natal adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk menstabilkan harga,“ imbuhnya. (ria/rm)
