JAYAPURA (PT) – Ketua DPW Partai Berkarya Provinsi Papua, Bertus Kogoya menegaskan, jika Ketua Umum Partai Berkarya, Hutomo Mandala Putra atau akrab disapa Tommy Soeharto tidak pernah meminta gelar anak adat oleh suku Sentani, Kabupaten Jayapura.
Menurut mantan Wakil Bupati Lanny Jaya ini, justru para tokoh adat dan masyarakat yang berinisiatif memberikan gelar anak adat kepada Tommy Soeharto itu.
“Entah apa maksud masyarakat adat memberikan gelar itu. Jadi jangan salahkan pak Tommy Soeharto, tapi yang memberikan gelar itu lah yang harus mengevaluasi kembali. Jadi, kami perlu luruskan ini,” tegas Bertus Kogoya kepada Wartawan di Jayapura, Kamis (20/12).
Bertus Kogoya mengatakan, setiap daerah di Papua, memiliki adat masing-masing, baik wilayah di pesisir maupun pegunungan, namun satu dan lainnya sama nilainya.
“Kami orang gunung juga bisa angkat Pak Tommy sebagai anak adat,” tandas Bertus Kogoya.
Bahkan, tandas Bertus, hal itu perlu diluruskan agar publik tak salah menilai dan sorotan hanya ditujukan kepada Tommy Soeharto, padahal mungkin beberapa kepala suku dan tokoh adat di kampung itu, melihat Tommy sebagai sosok yang layak mendapat posisi itu.
“Jadi, pengangkatan anak adat itu, bukan karena pak Tommy Soharto yang minta, tapi keinginan masyarakat sendiri. Jika mau sesuatu dari Pak Tommy, mereka harus mengatakan yang sebenarnya,” ucapnya.
Untuk itu, kata Bertus Kogoya, pihaknya merasa harus mengklarifikasi hal itu, karena Tommy Soeharto ini salah satu caleg DPR RI dapil Papua, sehingga jangan dikaitkan dengan kepentingan politik.
Bahkan, Bertus Kogoya menilai, jika mungkin ada maksud tertentu di balik pihak yang memberikan gelar anak adat kepada Tommy Soharto.
Namun, pihaknya tak akan tinggal diam jika karena ada kepentingan tertentu, lalu Tommy yang menjadi sorotan dan diposisikan sebagai pihak yang bersalah.
“Mungkin mereka ini mau manfaatkan Pak Tommy. Tapi saya ingatkan jangan sampai menimbulkan hal-hal kurang baik,” ketusnya.
Ia meminta, agar semua pihak tidak mempertanyakan dan mempolitisir mengapa Tommy Soeharto sering berkunjung ke Papua dan tidak selalu menyinggung masa lalu.
Bertus Kogoya menambahkan, jika Tommy Soeharto justru ingin membalikkan hal itu, dengan berbuat baik dan membangun masyarakat Papua.
“Kami DPW tetap mendukung perjalanan beliau ke Papua. Apalagi beliau mempunyai program yang baik, dengan pola yang baru untuk membawa orang asli Papua ke arah lebih baik lagi,” pungkasnya.(ara/rm)