JAYAPURA (PT) – Kepala Penerangan Kodam XVll/Cenderawasih Kolonel Infantri M. Aidi, didampingi Kepala Perlengkapan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel CPL Dwi Soemartono membantah isu sekaligus mengklarifikasi penggunaan bom fospor oleh personel TNI AD di Distrik Yigi, Yal dan Mbua, Kabupaten Nduga, Papua.
“Kodam XVII/Cenderawasih bersikap dan menegaskan, TNI AD dalam operasi itu tidak menggunakan bom fospor, tetapi granat tangan asap,” kata Kolonel Dwi Soemartono.
Kata Dwi Soemartono, personel TNI AD di Nduga tidak pernah menggunakan bom fospor sebagaimana diberitakan media internasional yang hanya mendapatkan informasi sepihak.
“Bahkan, informasi itu ikut disebar oleh oknum warga dan pebajat di Papua tanpa mengecek kembali keabsahan berita yang diterima. TNI tidak gunakan bom fosfor seperti diberitakan,” katanya.
Selanjutnya Soemartono menunjukkan dan menjelaskan kegunaan granat tangan asap dan GLM yang ramai diberitakan. Ini granat tangan asap digunakan semua pasukan infantri di lapangan, bahkan di seluruh dunia dan mencontohkan granat tangan asap buatan PT Pindad (Persero).
“Granat biasanya dipakai untuk penanda lokasi pendaratan helikopter di lapangan, bukan untuk menyerang. Granat tangan asap itu berbahan selongsong alumunium, pemicu dari besi plat tipis, dan tidak mengandung bahan peledak mematikan melainkan hanya memancarkan kabut-asap dengan warna-warna berbeda, sesuai keperluan,” jelasnya.
Bahkan, dia mengajak wartawan untuk mempraktikkan dan melihat langsung granat tangan asap ketika digunakan di lapangan pemakaian granat tangan asap itu di medan-medan latihan, dengan fungsi azazi sebagai penanda lokasi atau target.
“Jadi, granat ini berupa asap, ada yang warna ungu, hijau, dan kuning, tergantung pada penggunaanya. Setelah pin pegunci ditarik atau dilepas, langsung dibuang ke tanah, dan keluarlah asap berwarna,” katanya.
Ia menambahkan, granat tangan asap tidak untuk melukai sebagaimana dituding pihak tertentu. Jadi, granat tangan asap tidak untuk membunuh, kecuali pelemparan granat tangan asap mengenai orang karena bahannya kan terbuat dari material keras. (jul/rm)