JAYAPURA (PT) – Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH menyoroti sikap Bupati Nduga, Yairus Gwijangge yang sampai saat ini tidak pernah berada di daerahnya.
Padahal, saat ini daerahnya sedang terjadi konflik paska penembakan pekerja jalan Trans Papua oleh Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) awal Desember 2018.
Gubernur Enembe mengatakan, sesuai Undang-Undang Otonomi Daerah, seharusnya Bupati mempunyai tanggung jawab untuk menyelesaikan setiap persoalan yang terjadi di daerahnya dan tidak serta merta semuanya harus dilimpahkan ke pemerintah provinsi.
“Ini sebenarnya tugas bupati (Nduga) sesuai otonomi daerah. Dimana peristiwa Nduga, seharusnya bupati bertanggung jawab atas kejadian seperti ini (teror penembakan KKSB). Oleh karena itu (sudah tekankan) kepada bupati di kabupaten, harus jaga situasi di kabupaten dengan baik, harus menjaga rakyat. Bupati harus tanggung jawab, jangan lepas tangan karena dampaknya rakyat jadi korban,” tegas Gubernur saat diwawancarai pers usai memimpin rapat bersama Fokopimnda Papua, di Gedung Negara Jayapura, Jumat (28/12).
Disinggung soal keberadaan Bupati Yarius Gwijangge? Gubernur Enembe secara tegas mengaku tidak mengetahui keberadaan bupati dua periode itu.
“Tidak tahu, bupati ada dimana, karena tidak pernah lapor sama saya. Ini saya tidak tahu posisinya ada dimana?,” aku Gubernur Enembe.
Paska peristiwa penembakan di daerahnya, Bupati Yairus Gwijangge seolah menghilang.
Bahkan sampai saat ini, hanya Wakil Bupati Nduga, Wentius Nimiangge yang selalu tampil di media untuk menginformasikan situasi terkini yang terjadi di daerahnya.
Sementara itu, terkait pertemuan bersama Kapolda Papua, Irjen Pol. Martuani Sormin, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI. YP Sembiring, Ketua DPR Papua, DR. Yunus Wonda, Kabinda Papua, Brigjen TNI. Napoleon dan jajaran Fokopimda lainnya, Gubernur Enembe mengaku pertemuan itu adalah untuk menanggapi peristiwa penembakan yang terjadi di Nduga.
Apa yang sejatinya menjadi sikap pemerintah daerah Papua dalam mengatasi persoalan itu.
“Forkopimda harus membicarakan dalam diskusi seperti ini. Artianya, tidak akan bicara diluar dari kesepakatan Forkompimda, sehingga ada kasus yang menonjol yang menyangkut kepentingan nasional, harus Forkompimda bicarakan sehingga kita sampaikan kepada publik bahwa (persoalan) itu sudah dibicarakan,” tegas Gubernur Enembe.
Di kesempatan itu, Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada jajaran TNI-Polri yang sudah melaksanakan tugas, melakukan pengejaran terhadap kelompok KKSB pimpinan Egianus Kogoya distrik Mbua, Yigi dan Yall di Kabupaten Nduga.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada TNI-Polri yang sudah melaksanakan tugas disana. (Para pelaku penembakan) harus dikejar sampai dapat,” tegas Gubernur Enembe.
Hanya saja, Gubernur Enembe berharap, dalam pengejaran pelaku itu, yang terpenting adalah aparat TNI-Polri tidak mengganggu masyarakat setempat.
“Peristiwa ini, rakyat kita yang jadi korban, harus amankan rakyat dan kejar pelaku yang sudah lari ke hutan harus ditangkap,” serunya.
Gubernur Enembe menambahkan, pembangunan infrastruktur oleh Presiden Jokowi di Papua termasuk di Nduga harus tetap dilanjutkan.
“Sebab Jokowi punya komitmen untuk membangun rakyat papua,” pungkasnya. (lam/rm)