JAYAPURA – Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH dan Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal, SE, MM membuktikan komitmennya untuk menjaga hutan Papua agar tetap menjadi paru-paru dunia.
Hal ini dapat dilihat dari kondisi kerusakan hutan yang mulai menurun, dimana untuk kawasan hutan yang rusak menurun menjadi 37.562.562 pada tahun 2015.
Begitu juga dengan luas kerusakan kawasan hutan Papua yang menurun menjadi 4.804.617 Ha.
”Hal ini menunjukan hal kondisi hutan kita masih terjaga dan kita di Papua itu 90 persen hutan masih terjaga dan dijaga oleh masyarakat, termasuk masyarakat adat. Ini yang penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia bahwa Papua itu menjadi paru-paru dunia,”ungkap Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH di Hotel Borobodur Jakarta, Senin (3/4/2017).
Gubernur Lukas Enembe menilai di era kepemimpinan dirinya bersama Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal bahwa pihaknya mengedepankan konsep Papua hijau.
Dimana tidak seluruh hutan di Papua diperuntukan untuk hutan industry dan lebih diprioritaskan untuk dijaga.
“Ini menjadi catatan. Saya mengajak seluruh masyarakat Papua untuk menjaga hutan Papua,”bebernya.
Sekedar diketahui, kondisi hutan bakau di Papua berada di status yang stabil dari tahun 2013-2015 sebesar 1.007.817. Seluruh kondisi hutan secara baik, sedang dan rusak juga berada di kondisi stabil yakni kondisi baik berada di angka 832.861. Kondisi sedang berada di angka 169.746 dan kondisi rusak di berada di angka 5.210. (ama/rm)