JAYAPURA (PT) – Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jayapura, Kresna Aditya Payokwa mengatakan investor asing masih optimis yang tinggi terhadap pasar modal Indonesia yang dibuktikan dengan meningkatnya jumlah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari 6.300 sampai akhir tahun 2018 menjadi 6.500 pada awal tahun 2019 atau bulan Januari lalu.
Dikatakan, meningkatnya IHSG dipicu dari pembelian saham oleh investor asing.
Dari segi transaksi, lanjut Kresna, mengalami kenaikan 5 persen pada Januari 2019 atau Rp 8-10 triliun transaksi pada bulan Desember 2018.
“Itu transaksi secara nasional tapi berdampak pada Pasar Modal di Papua, kami mencatat terjadi kenaikan transaksi pada bulan Januari 2019 mencapai Rp 65 miliar dari 2 sekuritas yang ada di Jayapura, biasanya transaksi normal di level sekitar Rp 50 miliar setiap bulan, naik 30 persen,” jelasnya.
Dari sisi penambahan investor, pada bulan Januari 2019 sebanyak 160 investor baru, sehingga total investor di Pasar Modal Papua sampai Januari 2019 sebanyak 5.880 investor atau meningkat 106 persen dari tahun 2018.
Dikatakan, saham-saham yang masih menjadi primadona secara nasional adalah perusahaan tambang yang di dalamnya ada PT Aneka Tambang (Antam). PT Bukit Asam dan sektor perminyakan.
Tahun 2019, secara nasional BEI menargetkan penambahan 450 ribu investor baru, sementara di Papua ditargetkan 2.700 investor baru, target tersebut, kata Kresna, lebih rendah dari proyeksi pihaknya yakni sebesar 3.000 investor baru.
Untuk mencapai target itu, pihaknya mengadakan kegiatan pasar modal 2 kali sebulan dan menggencarkan edukasi tentang pasar modal di instansi-instansi lainnya. (ria/rm)