JAYAPURA (PT) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua melangkah maju dengan membuat sebuah solusi, yakni Sistem Infomasi Data Olahraga (SIDO) dalam menyiapkan data base atlet, pelatih, wasit, hakim/juri.
Kegiatan pelatihan yang dibuka secara resmi oleh Plt. Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Papua, Daud Ngabalin, Senin, (25/2/2019) diikuti oleh semua Pengurus Provinsi Cabang Olahraga (Pengprov Cabor).
Dalam sambutannya, Daud Ngabalin mengatakan, pelatihan Aplikasi Data Base, Sistem Infomasi Data Olahraga (SIDO) ini merupakan sebuah langkah maju yang di lakukan oleh KONI Papua melalui Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data.
“Luar biasa suatu yang dilakukan sangat positif. Saya sudah 20 berada di KONI, baru dalam kepengurusan sekarang, dilakukan pelatihan seperti ini, dengan program pengembangan aplikasi digital ini, diharapkan dapat di lakukan pengelolaan dan pengumpulan data semua atlet maupun pelatih di Papua,” ungkapnya.
Dengan program mensinkronisasikan data dari pengurus cabang olahraga yang ada di Provinsi, yang kemudian di input serta kelola di dalam data base KONI Provinsi Papua.
Setelah itu nanti kita akan sama-sama lihat di mana titik kelemahannya.
Dirinya juga berterimakasih kepada program suplayer pengelolaan CV Putra Yarimbau sebagai tenaga programer yang sudah membantu KONI Provinsi Papua sejak November 2018.
“Persiapan program ini juga kurang lebih tiga bulan, menurut saya dalam menyiapkan program aplikasi ini terlalu cepat, biasanya aplikasi itu disiapkan enam bulan sampai satu tahun, tapi ini programnya baru, aplikasinya baru biasanya kalau ada program atau aplikasi baru biasanya di beli. Tapi ini buat sendiri jadi yang jelas ini sesuatu yang sangat luar biasa,” urainya.
Kedepannya tidak ada lagi informasi yang tertutup dari cabang olahraga, kalau ada data informasi pengprov bisa melihat masalahnya di mana.
Dengan demikian, ketika ada rotasi atlet, pelatih, kita punya data base.
“Nanti kita akan melaunching bersamaan dengan Website KONI pada bulan Maret ini, jadi sambil jalan dengan TC terpusat data yang diinput juga berjalan,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Pengumpulan dan Pengolahan Data Willem Karetjie mengatakan kalau data dari semua cabor sudah masuk.
“Kalau sudah masuk dalam data ini, itu sudah masuk secara nasional seperti E. KTP. Jadi masing-masing atlet atau pelatih sudah punya data,” terangnya.
Arief Budiono mengaku sistem yang di bangun adalah pertama data base nya sendiri yang berbasis Web, Mobaile, Web KONI.
“Untuk umum bisa melihat perkembangan ketiganya di bangun dengan semangata menghadapi PON 2020,” tuturnya.
Informasi bahwa Papua ingin menjadi juara, sehingga apabila ingin menjadi juara tentu saja di butuhkan adanya data yang benar dan akurat memgenai kesiapan atlet untuk menjadi juara.
Nah sekaligus kita tampilkan adalah data pelatih, juri/hakim, wasit dan sebagainya dalam rangka melakukna iven akan lebih siap lagi. (lam/rm)