JAYAPURA – Gubernur Papua Lukas Enembe, SIP, MH mendorong para Bupati di lima wilayah adat untuk menggarap potensi yang ada di daerah masing-masing.
Hal ini dilakukan dalam rangka pertumbuhan daerah dapat meningkat secara merata di seluruh Papua.
“Karena pertumbuhan ekonomi yang hampir mencapai 10 persen di Papua tahun kemarin dan lebih dominan faktor tambangnya. Padahal kita ingin potensi lainnya juga turut berkembang seperti pertanian yang harus ditingkatkan sehingga berpengaruh pada kesejahteraan masyarakat petani,”ungkap Gubernur dalam sambutan pada pembukaan Musrenbang RKPD 2018 di Sasana Krida, Rabu (19/4/2017).
Gubernur mengharapkan pada setiap rencana kerja pemerintah kabupaten yang masuk ke provinsi tidak mengalami perubahan dalam perjalanan tahun anggaran. Sebab perencanaan yang masuk dan telah di-musrenbangda-kan sudah bersifat final.
“Sekali lagi saya minta untuk setiap perencanaan daerah yang sudah dibahas pada tingkat kabupaten dan dibawa ke provinsi dan ini tidak boleh lagi diubah-ubah,”tegas Gubernur.
Gubernur Enembe meminta kabupaten dan kota melakukan perencanaan sejak awal dimatangkan dan jangan sudah jalan lalu perubahan terjadi.
“Itu tidak boleh. Karena ini sudah jelas apalagi KPK mengawasi kita mulai dari perencanaan,”tambah Gubernur.
“Sekali lagi saya tekankan harus sejak awal perencanaan dibuat secara matang dan baik sehingga pelaksanaan juga jalan secara baik,”tambahnya lagi.
Ia menghimbau para bupati untuk bekerja keras mengimplementasikan visi dan misinya, sehingga pada akhir tahun kepemimpinan mampu mencapai hasil pembangunan yang dikampanyekan kepada masyarakat.
“Karena tanpa kerja keras, saya yakin kita tak bisa mencapai hasil pembangunan yang termuat dalam visi dan misinya,”terang Lukas Enembe.
Terakhir, Gubernur menegaskan agar pemerintah kabupaten mulai mengoptimalkan potensi kekayaan alamnya untuk di ekspor keluar daerah.
“Kita harus mulai bicara investasi, apalagi saat ini kapal laut yang masuk ke Papua dia akan putar ke Papua Nugini hingga ke Darwin, Australia. Artinya sangat disayangkan bila kapal yang singgah ke Papua tidak dimanfaatkan untuk ekspor atau mengirim hasil kekayaan alam Papua dijual ke negara tetangga,”pungkas Gubernur. (ing/rm)