JAYAPURA (PT) – Adanya isu bahwa Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Lukas Enembe, SIP, MH pindah ke partai lain, tampaknya dibantah keras oleh Sekretaris DPD Partai Demokrat Provinsi Papua, Carolus K Bolly, SE, MM.
“Terkait dengan kegelisahan teman-teman seluruh DPC dan masyarakat yang belakangan ini memperbincangkan tentang keberadaan ketua DPD Partai Demokrat Papua, dimana informasi beredar beliau pindah partai. Perlu kita tegaskan bahwa sampai saat ini beliau tidak pindah partai,” tegas Carolus Bolly kepada wartawan di Hotel Aston Jayapura, Selasa (12/3).
Diakui, sebelumnya ada agenda Musyawarah Cabang (Muscab) serentak dan Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Partai Demokrat di Provinsi Papua.
Namun setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat awal Februari 2019, akhirnya dipastikan pelaksanan Muscab Serentak dan Musdalub tidak ada.
“Jadi, Partai Demokrat masih tetap dipimpin oleh Ketua DPD nya pak Lukas Enembe. Kita siap untuk sama-sama menghadapi pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019,” kata Carolus Bolly.
Carolus Bolly yang juga Ketua Komisi III DPR Papua ini, memastikan bahwa agenda – agenda internal Partai Demokrat tetap berjalan sebagaimana mestinya.
“Tidak boleh ada lagi keraguan, tidak boleh ada perbincangan desas-desus sana sini bahwa ketua DPD telah pindah partai. Sampai hari ini, beliau masih tetap pimpin Partai Demokrat Papua,” tegasnya lagi.
Terkait pernyataan Lukas Enembe beberapa waktu lalu, siap mundur dari Partai Demokrat dan memilih mendukung Jokowi-Ma’ruf Amin dalam Pilpres? Carolus Bolly menjelaskan, jika Lukas Enembe mempunyai harapan dan cita-cita ke depan bahwa suatu saat pasti akan mundur dalam rangka regenerasi internal partai.
Namun, lanjut Carolus, pernyataan mundur atau proses regenerasi itu, ada forumnya yakni melalui musda atau musdalub.
Pihaknya sudah beberapa kali koordinasi dengan DPP Partai Demokrat, namun kondisi menghadapi Pileg, tidak bisa melaksanakan agenda itu. Namun, semua fokus menghadapi Pileg.
“Kalaupun nanti suatu saat beliau tinggalkan partai, tentu lewat forum musyawarah sebagai pengambil keputusan tertinggi partai untuk terjadi proses pergantian,” jelasnya.
Carolus menegaskan, jika kepemimpinan DPD Partai Demokrat Papua masih ditangan Lukas Enembe sampai digelar musda atau musdalub.
“Periodesasi yang ada sekarang ini, sampai tahun 2020. Tapi ditengah jalan setelah pileg terjadi musda, berarti itu musdalub. Pelaksanaan musdalub harus tetap sesuai ketentuan AD/ART partai, kalau tidak maka itu tidak sah,” tandasnya.
Yang jelas, Carolus Bolly kembali membantah adanya desas-desus atau isu ditengah masyarakat luas di Papua bahwa Lukas Enembe telah pindah partai.
“Itu kita klarifikasi bahwa sampai saat ini tidak benar. Sampai saat ini beliau tetap Ketua DPD Partai Demokrat Papua, supaya tidak ada keresahan dan kegelisahan. Kita selama ini diinternal partai juga tidak ada yang bicara beliau pindah partai, artinya kerja partai tetap berjalan normal selama ini, hanya desas-desusnya yang ramai,” imbuhnya.
Terkait dengan munculnya sejumlah kader yang akan maju sebagai kandidat Ketua DPD Partai Demokrat Papua, Carolus Bolly mempersilahkannya.
“Itu tidak masalah. Beliau juga memberikan kebebasan bahwa siapapun nanti yang mau jadi ketua, silahkan menggalang karena begini tidak ada lagi proses penunjukkan dalam Partai Demokrat, atau pak Lukas mempersiapkan seseorang, itu tidak ada. Oleh karena itu, beliau beri kesempatan semua kader, silahkan bertarung jika ada musda atau musdalub,” pungkasnya. (rm)