JAYAPURA (PT) – Tiga pelaku penganiayaan terhadap satu calon anggota KPU Kabupaten Mamberamo Tengah di Hotel Fave, baru – baru ini, kini telah ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Satuan Reskrim Polres Jayapura Kota.
Ketiga pelaku yakni TY alias Tacko (29), WY (52) dan NK (32) dijerat pasal 170 (1) dan ayat (2) KUHP yaitu dimuka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang (pengeroyokan) dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav R. Urbinas, SH, SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Sugeng Ade Wijaya, S.IK, Kasubbag Humas Iptu Jahja Rumra, SH, MH dan KBO Sat Reskrim Iptu Irene Arongear, SH dalam Press Conference kepada Wartawan di Polres Jayapura Kota, Jumat (5/4).
Kapolres Gusta mengungkapkan, motif dari kasus penganiayaan itu yakni lantaran para pelaku tidak terimanya pergantian lima orang anggota KPU Mamberamo Tengah oleh KPU RI.
“Dari keterangan tersangka mereka tidak menerima adanya keputusan dari KPU RI yang mengganti 5 calon anggota KPU Mamberamo Tengah yang sebelumnya telah terpilih, dimana korban merupakan salah satu calon pengganti dan korban sebelumnya pernah melarang para pelaku untuk melakukan aksi demonstrasi di KPU Papua terkait adanya pergantian calon anggota KPU Kabupaten Mamberamo Tengah,” kata Kapolres.
Kapolres Gustav menerangkan, kasus penganiayaan dan penikaman tersebut terjadi pada Senin (1/4) lalu, ketika itu korban Natalis Walela (35) mendatangi Hotel Fave dengan maksud mengikuti kegiatan uji kelayakan dan kepatuhan oleh KPU Provinsi Papua, saat berada di lantai II tiba-tiba pelaku TY langsung menghampiri dan melakukan pemukulan dan penikaman terhadap korban diikuti oleh pelaku WY dan NK.
“Saat ini, korban telah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, akibat korban mengalami luka lebam di wajah, luka robek pada dahi, kepala dan luka tusukan di bagian perut serta punggung,” jelas Kapolres.
Mantan Kapolres Jayapura ini pun menambahkan, selain mengamankan tiga orang tersangka pihaknya pun mengamankan barang bukti berupa kaos milik pelaku serta satu buah tulang kasuari yang diguanakan untuk melakukan penikaman terhadap korban. (jul/rm)