JAYAPURA (PT) – Meski Logo dan Maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) XX tahun 2020 Papua sudah diluncurkan, ternyata logo dan maskot tersebut akan diubah.
Hal itu terungkap dalam Diskusi Olahraga Menuju PON XX di Papua, di salah satu hotel di Kota Jayapura, Senin (7/4).
Logo PON yang mengusung hewan khas kanguru dinilai tidak sesuai dengan aturan ajang olahraga nasional maupun internasional.
“Logo pada umumnya bukan binatang, PB PON Papua dan Pemerintah silakan fikirkan lagi soal logo ini, intinya tidak menggunakan gambar binatang,” kata Wakil Ketua Umum KONI Pusat, Suwarno, Senin (8/4) sore.
Ia menyarankan agar Papua membuat logo berdasarkan kearifan lokal yang dimiliki oleh Papua, seperti menggunakan gambar tifa atau apa saja yang merupakan ciri khas Papua.
Asalkan jangan gambar binatang.
Dikatakan, gambar binatang hanya bisa digunakan sebagai maskot dan soal maskot PON ini bisa lebih dari satu.
“Semoga masalah logo dan maskot ini bisa diselesaikan secepatnya, karena semakin cepat akan semakin bagus untuk Papua sendiri,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris KONI Papua, Kenius Kogoya mengatakan, Papua sudah merencanakan untuk mengubah logo PON tersebut.
“PB PON harus secepatnya dan harus ada konsultasi dengan pihak-pihak terkait, dan loga ini hanya satu, kalau maskot boleh banyak.
Kenius mengatakan, KONI Papua juga sudah mengubah ring lima menjadi ring tiga sesuai dengan perintah Komite Olahraga Indonesia.
Ketua Harian PB PON Papua, Yunus Wonda menjelaskan, pihaknya akan menindak lanjuti perubahan logo dan maskot tersebut.
Namun, pihaknya juga masih mengkaji soal adanya larangan hewan sebagai maskot pada ajang pelaksanaan PON.
“Tentu ini bukan hal yang mudah untuk mengubah logo, harus butuh iovasi dan waktu yang panjang agar bisa mengubah itu. Namun, kita akan lihat dulu apakah memang ada larangan soal binatang sebagai logo PON atau tidak, baru kita fikirkan apakah kita buka sayembara atau tidak,” pungkasnya. (lam/rm)