JAYAPURA (PT) – Pemerintah Provinsi Papua tahun 2021 berencana akan membeli kapal barang untuk mengangkut hasil pertanian, bahkan bisa diekspor ke wilayah Pasifik dan Papua New Guinea (PNG).
Gubernur Papua, Lukas Enembe, SIP, MH mengklaim jika Pemprov Papua sangat siap mengekspor hasil pertanian, seperti beras, kopi, kakao, CPO dan tepung sagu ke wilayah Pasifik termasuk PNG dan negara-negara kecil lainnya.
“Jika kita bisa sinergi sama-sama, tentu kita akan siapkan kebutuhan yang diperlukan untuk kemudian menjadi pintu Wilayah Pasifik,” kata Gubernur Enembe kepada wartawan usai menerima kunjungan Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Ali Jamil di Gedung Negara, Senin (15/4).
Gubernur Enembe mengatakan, dengan adanya kerjasama dengan Balai Karantina Pertanian, Bea Cukai dan Imigrasi, rencana ekspor hasil pertanian ke negara Pasifik, PNG dan negara-negara kecil bisa terwujud.
“Papua ini merupakan pintu ekonomi di wilayah Pasifik. Untuk itu, kami ingin drop kebutuhan pangan bagi negara yang berpenghuni 11 atau 12 juta jiwa,” kata Gubernur Enembe.
Gubernur Enembe menambahkan, salah satu yang sudah berjalan yakni ekspor beras dari Merauke ke PNG, hanya saja belum berjalan maksimal karena aksesnya tidak jelas, apakah dengan kapal atau transportasi lain.
Oleh karena itu, lanjutnya, Balai Karantina, Bea Cukai, Perhubungan dan Imigrasi harus bersinergi.
Apalagi, instruksi Presiden sudah ada yakni, pesawat dari Bandara Sentani sudah bisa langsung ke Port Moresby, hanya saja sampai hari ini belum ada tindakan dari Kementeian Perhubungan terkait ini.
“Kami harap dalam waktu dekat Bandara Sentani bisa menjadi bandara Internasional, karena jika ini tidak dilakukan, maka ekspor ke wilayah Pasifik akan terkendala terus,” katanya.
Ditempat yang sama, Kepala Badan Karantina Pertanian, Kementerian Pertanian RI, Ali Jamil menambahkan, pihaknya siap mendukung Papua dengan membuka pintu ekspor selebar-lebarnya.
Untuk itu, kata Ali Jamil, Menteri Pertanian telah menugaskan pihaknya untuk melakukan akselerasi ekspor bersama-sama, sehingga pihaknya bersama Pemprov Papua melakukan kordinasi untuk percepatan ekspor komiditas dari Papua.
“Kami senang dengan apa yang dikatakan gubernur, yang mana ada area yang bisa didorong komoditas ekspor kita untuk menghidupi atau memberi makan negara-negara Pasifik dan 14 negara lainbya,” kata Ali.
Ia tekankan, cita-cita pihaknya adalah menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia tahun 2045.
Namun jika ini bisa terjadi sebelum tahun itu kenapa tidak, apalagi potensi yang ada sangat besar.
“Papua memiliki kualitas yang hebat, markisa, kayu lapis, CPO, buah merah, beras dan lainnya. Ini jika dikelola dengan baik tentu apa yang dicita-citakan akan terwujud,” imbuhnya.(ing/rm)